Sebut Rudal yang Diluncurkan Kemarin Jenis Hipersonik, Korea Utara Klaim Sukses Kenai Target Sasaran
Ilustrasi peluncuran rudal Korea Utara. (Sumber: KCNA)

Bagikan:

JAKARTA - Korea Utara sukses menggelar uji coba peluncuran rudal hipersonik dan mampu mengenai target, kantor berita negara KCNA melaporkan pada Hari Kamis, ketika negara itu mengejar kemampuan militer baru di tengah pembicaraan denuklirisasi yang terhenti.

Peluncuran pada hari Rabu adalah yang pertama oleh Korea Utara sejak Oktober dan terdeteksi oleh beberapa militer di kawasan itu, menuai kritik dari pemerintah di Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang.

Korea Utara pertama kali menguji rudal hipersonik pada Bulan September, bergabung dengan perlombaan yang dipimpin oleh kekuatan militer utama untuk menyebarkan sistem senjata canggih.

Tidak seperti rudal balistik yang terbang ke luar angkasa sebelum kembali pada lintasan curam, senjata hipersonik terbang menuju target di ketinggian yang lebih rendah dan dapat mencapai lebih dari lima kali kecepatan suara - atau sekitar 6.200 km per jam (3.850 mph).

"Keberhasilan berturut-turut dalam uji peluncuran di sektor rudal hipersonik memiliki signifikansi strategis, karena mereka mempercepat tugas untuk memodernisasi angkatan bersenjata strategis negara," jelas laporan KCNA mengutip Reuters 6 Januari.

Dalam tes hari Rabu, 'hulu ledak meluncur hipersonik' terlepas dari pendorong roketnya dan bermanuver 120 km (75 mil) secara lateral sebelum 'tepat mengenai' target 700 km (430 mil), KCNA melaporkan.

Tes tersebut juga mengkonfirmasi komponen seperti kontrol penerbangan dan kemampuannya untuk beroperasi di musim dingin. Rudal itu menunjukkan kemampuannya untuk menggabungkan "penerbangan lompat luncur multi-langkah dan manuver lateral yang kuat, tambah KCNA.

Rudal dan hulu ledak yang lebih bermanuver kemungkinan ditujukan untuk mampu mengatasi pertahanan rudal, seperti yang digunakan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat, kata para analis.

"Kesan saya adalah, Korea Utara telah mengidentifikasi peluncur hipersonik sebagai sarana kualitatif yang berpotensi berguna untuk mengatasi pertahanan rudal," terang Ankit Panda, seorang rekan senior di Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di Amerika Serikat.

Foto-foto rudal yang digunakan dalam uji coba hari Rabu menunjukkan, itu adalah versi yang berbeda dari yang diuji tahun lalu, dan kemungkinan pertama kali diluncurkan pada pameran pertahanan di Pyongyang pada Bulan Oktober, tambahnya.

"Mereka kemungkinan membuat setidaknya dua program pengembangan terpisah. Salah satunya adalah Hwasong-8, yang diuji pada bulan September. Rudal ini, yang memiliki beberapa kesamaan dengan Hwasong-8, adalah yang lain," paparnya.

Terpisah, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan tes itu melanggar beberapa Resolusi Dewan Keamanan PBB dan menimbulkan ancaman bagi tetangga Korea Utara dan komunitas internasional.