Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un kembali mengawasi langsung uji coba peluncuran rudal negara itu, kali ini giliran jenis rudal jelajah berbasis kapal selam (SLCM), lapor KCNA pada Hari Senin.

Foto-foto yang diterbitkan media pemerintah pada Hari Senin menunjukkan sebuah rudal diluncurkan ke langit berawan dari air, diikuti oleh kepulan asap yang mengaburkan jenis platform yang digunakan untuk menembakkannya.

Ini merupakan kedua kalinya negara itu meluncurkan rudal jelajah strategis, dengan peluncuran kemarin dilakukan dari kapal selam yang baru dikembangkan, menandakan pesatnya perkembangan persenjataan angkatan laut negara itu.

Pemimpin Kim mengawasi uji coba rudal tersebut, yang disebut "Pulhwasal-3-31", identik dengan rudal jelajah strategis yang menurut Korea Utara pekan lalu sedang dalam pengembangan, melansir Reuters 29 Januari.

Kantor berita negara KCNA dan surat kabar resmi Rodong Sinmun mengatakan rudal-rudal tersebut terbang di atas laut lepas pantai timur negara itu selama 7.421 detik dan 7.445 detik dan mencapai sasaran pulau yang tidak ditentukan, dengan catatan waktu menunjukkan lebih dari dua jam.

"(Ini) memiliki arti strategis dalam melaksanakan rencana untuk memodernisasi angkatan bersenjata yang bertujuan membangun kekuatan angkatan laut yang kuat," kata Pemimpin Kim yang menyebut uji coba itu sukses, menurut KCNA.

Sebelumnya, militer Korea Selatan mengatakan pada Hari Minggu, Korea Utara menembakkan beberapa rudal jelajah di lepas pantainya namun tidak memberikan rinciannya.

Pekan lalu, Korea Utara mengatakan pihaknya telah menguji rudal jelajah strategis baru, yang menunjukkan itu dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir, namun pada saat itu tidak menyebutkan rudal tersebut sedang dikembangkan untuk peluncuran kapal selam.

Diketahui, rudal jelajah Korea Utara biasanya tidak terlalu kontroversial dan tidak secara eksplisit dilarang berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB. Namun, para analis mengatakan rudal jelajah jarak menengah tidak kalah ancamannya dengan rudal balistik dan merupakan kemampuan yang serius bagi Korea Utara.

Dalam beberapa bulan terakhir, Korea Utara telah menguji serangkaian senjata yang mencakup sistem rudal balistik yang sedang dikembangkan dan drone bawah air.

Pemimpin Kim secara terpisah memeriksa pembangunan kapal selam nuklir dan membahas masalah terkait pembuatan kapal perang baru jenis lain, kata KCNA tetapi tidak memberikan rincian.

Diketahui, Korea Utara tahun lalu meluncurkan apa yang mereka sebut sebagai kapal selam serangan nuklir operasional pertamanya, yang menurut para analis tampaknya merupakan modifikasi dari kapal selam yang sudah ada dan kemungkinan dirancang untuk membawa rudal balistik dan jelajah.

Pemimpin Kim mengatakan pada saat itu negaranya akan mempercepat program pembangunan kapal selam bertenaga nuklir.