Bahas KKN, Rizal Ramli Singgung 'Anak Bawang' Investasi Ratusan Miliar Hasil Jualan Pisang-Martabak, Sindir Putra Jokowi?
Ekonom senior, Rizal Ramli. (Foto: Instagram @rizalramli.official)

Bagikan:

JAKARTA - Pakar ekonomi sekaligus politikus Rizal Ramli menyoroti prilaku korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang semakin merajalela di masa pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Padahal, kondisi negara sedang terpukul dengan hadirnya pandemi COVID-19. Selain berdampak pada banyaknya warga meninggal, penanganan pandemi COVID juga 'memaksa' negara mengeluarkan anggaran yang begitu besar.

Ironisnya, menurut Rizal Ramli, anggaran triliunan rupiah yang dikeluarkan sepanjang 2020 tidak jelas penggunaanya.

"Pandemi adalah masa susah, yang meninggal adalah 120 ribu orang, sekarang 140 ribu orang. Harusnya masa keprihatinan kita sebagai bangsa, masa kita betul-betul solid, kita kontak, kita saling bantu karena banyak dari teman-teman kita, keluarga kita rakyat kita yang menjadi korban dari ini,"  

"Kok bisa-bisanya sepanjang tahun 2020 anggaran yang dipakai untuk melawan pandemi Rp1035 triliun tidak ada dampaknya sama sekali itu nanti kita periksa," terang Rizal Ramli dalam diskusi yang disiarkan kanal Youtube @Refly Harun dikutip pada Senin, 13 Desember. 

Rizal Ramli lantas menyindir ada seorang anak muda yang memiliki cuan begitu banyak dan berani berinvestasi ratusan miliar rupiah. Padahal, dari bisnis yang dikelola hanya berjualan pisang dan martabak. 

"Hari ini ada anak kecil, anak bawang berinvestasi ratusan miliar, duit dari mana itu? Kan duit dari bisnis jualan pisang doang atau jualan martabak?" ucap Rizal Ramli tanpa menyebut siapa anak muda yang dimaksud. 

Di judul konten Youtube Refly Harun secara terang-terangan menyebutkan kalau yang dimaksud adalah anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Judulnya, 'ANAK JOKOWI BELI SAHAM HAMPIR 100 M, RIZAL RAMLI: DUIT DARI MANA? JUALAN PISANG DOANG!!

Kembali ke Rizal Ramli, praktik nepotisme sudah sangat lama ditentang dan dikritik. Sebelum Jokowi, Rizal mengaku praktik yang sama dilakukan oleh putra Soeharto, Tommy Soeharto. Saat masa pemerintahan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia pernah dipanggil Gus Dur untuk dimintai pendapat soal penangkapan Soeharto.

"Gus Dur begitu berkuasa dia panggil saya, Rizal gimana Pak Harto kita tangkap? Saya bilang jangan. Jenderal yang loyal ke Pak Harto masih banyak, kalau kita tangkap sebulan lagi pemerintah jatuh Gus Dur sama saya nanti di dalam gitu," 

"Saya tidak suka presiden diproses dan diadili secara hukum tapi mungkin karena sudah keterlaluan barangkali kita buka sejarah baru supaya kapok gitu loh," tegas Rizal Ramli.