<i>Untold Story</i> Rizal Ramli, 'Jegal' Jusuf Kalla Bangun Pipa BBM Sepanjang Jawa, Selamatkan Uang Negara Rp56 Triliun
Rizal Ramli (Tangkap layar Youtube Refly Harun)

Bagikan:

JAKARTA - Ekonom senior Rizal Ramli berbagi cerita penting saat dirinya menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada 2015 lalu. Saat itu, Rizal Ramli masuk dalam Kebinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Rizal mengklaim telah mencegah pemborosan uang negara puluhan triliunan dari proyek strategis yang hendak dijalankan oleh Jusuf Kalla. Cerita ini dibagikan Rizal Ramli di kanal Youtube Refly Harun yang dikutip VOI, Kamis, 23 September.

Paling spektakuler adalah proyek pembangunan jaringan pipa BBM yang diusulkan Jusuf Kalla sepanjang Pulau Jawa. Kata Rizal Ramli, nilai investasi dalam proyek ini hampir menyentuh Rp56 triliun dan nyaris disetujui dalam rapat kabinet.

"Semua sudah setuju tadi (dalam rapat kabinet). Saya angkat tangan, Pak Presiden (Jokowi) mohon maaf, ini kan jaringan BBM sudah ada, ada tangki milik Pertamina, storage, swasta dan lain-lain. Kok, mau bikin jaringan baru lagi? Itu kan pemborosan," kata Rizal Ramli.

Selanjutnya soal keamanan jaringan pipa BBM sebab memiliki risiko kecelakaan yang sangat tinggi. Di Rusia, kata Rizal Ramli, setiap 5-10 Kilometer jaringan dijaga dengan ketat oleh militer termasuk pemantauan dari satelit udara.

"Karena kalau orang nakal dia ledakin itu terjadi kebakaran besar. Saya tanya ke Dirut Pertamina waktu itu, 'lu siap belum mikirin aspek security dan keamanan? Enggak (jawab Dirut Pertamina). Ngapaian kamu bikin jaringan ini. Inikan pemborosan," terang Rizal Ramli.

Kepada Dirut Pertamina, Rizal lalu mengusulkan untuk membangun jaringan pipa gas. Gas dari luar Jawa akan dijadikan city gas agar energi kita lebih murah dan lebih bersih. Rizal lalu mengusulkan pada Jokowi agar membatalkan proyek ini.

"Mohon maaf Pak presiden kita batalin ini. Jokowi setuju kita batalin. Hari itu saja presiden atas saran saya batalin proyek semua ini 3,6 miliar dolar atau hampir Rp56 triliun. Rizal Ramli nyelamatin gitu tapi gara-gara ini kan banyak yang kesel," ujar Rizal Ramli.

Proyek selanjutnya masih dari sektor energi. Jusuf Kalla, menurut Rizal Ramli, ingin anaknya untuk terjun dalam bisnis tangki BBM di wilayah Merak dan Makassar. Pertamina nantinya mengeluarkan uang untuk membeli tangki-tangki tersebut.

Rizal Ramli tidak setuju dengan hal ini karena pemborosan. Setiap hari, Pertamina harus membeli BBM 1,5 juta barel. Ketimbang harus membeli tangki dari anaknya Jusuf Kalla, kenapa pemerintah tidak meminta saja pemasok menyiapkan tangki untuk menampung BBM tersebut.

"Kalau bahasanya kita dagang kerupuk. Yang mau beli kerupuk kan penjualnya sudah siapkan kaleng kerupuk, isi kerupuknya setiap hari. Kita (pembeli) tinggal datang ambil kerupuknya. Ini ngapaian kita habisin uang Pertamina (beli tangki BBM), batalin Pak Jokowi. Dan Pak Jokowi batalin," terang Rizal.

Rizal tidak menampik, atas alasan ini pula dirinya didepak dari kursi menteri setelah setahun menjabat.

"JK memang terganggu sama kita, dulukan sidang kabinet dia sangat dominan, banyak orangnya JK di kabinet Jokowi yang pertama. Begitu kita masuk berubah, pikiran-pikiran kita jadi kesimpulan rapat. Kita potong terus proyek-proyek dia, banyak macam dari listrik dan lain-lain," ucap Rizal Ramli.