JAKARTA - Rizal Ramli meyakini bahwa PT Garuda Indonesia Tbk tak perlu dibangkrutkan. Sebab, ia mengaku pernah menyelamatkan maskapai nasional tersebut dari kebangkrutan pada saat menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Perekonomian di era Gus Dur.
Bahkan, kata Rizal Ramli, saat itu penyelamatan dilakukan tanpa menggunakan uang negara. Menurut dia, ada cara lain menyelamatkan Garuda Indonesia namun tidak dengan membangkrutkannya.
"Seperti saya selamatkan Garuda tahun 2000-2001 karena tidak mampu banyar (default) 1,8 miliar dolar AS, tanpa gunakan uang negara," katanya dikutip dalam postingan di Instagram pribadinya @rizalramli.official, dikutip Senin, 1 November.
Awalnya, Rizal bercerita saat itu Garuda tidak bisa membayar kredit sebesar 1,8 miliar dolar AS. Penyebabnya, kata Rizal, karena banyak biaya pembelian pesawat yang di mark up pada masa orde baru.
"Akibatnya konsorsium kreditur yang dipimpin bankir Jerman mengancam akan menyita semua pesawat Garuda yang terbang ke luar Indonesia," ujarnya.
Rizal pun mengaku mengancam balik akan mengajukan konsorsium kreditur itu ke pengadilan di Frankfurt, Jerman karena menerima bunga 'odious' dari pembiayaan mark up. Akibatnya, konsorsium bank tersebut terancam merosot harga sahamnya dan harus bayar denda.
"Maka dari itu pihak komsursium akhirnya meminta damai," tuturnya.
Namun, Rizal mengatakan hanya bisa berdamai jika dilakukan restrukturisasi kredit 1,8 miliar dolar AS dengan 'token guarantee' yaitu sebesar 100 juta dolar AS.
"Konsorsium itu awalnya ngotot awalnya minta full gurantee senilai Rp1,8 miliar dolar AS. Tapi akhirnya menyerah juga," jelasnya.
BACA JUGA:
Rizal Ramli belakangan ini menyoroti sikap buka-bukaan mantan Komisaris PT Garuda Indonesia Peter F. Gontha terkait kondisi yang dialami maskapai nasional tersebut. Ia mengaku senang mark up Garuda dibuka ke publik.
"Peter teman baik dan teman lama saya. Saya senang Peter akhirnya buka mark up Garuda. Tidak tanya kenapa dulu tidak dibuka. Saya dulu apa adanya, transparan dan pegang teguh good governance," jelasnya.
Menurut dia, apa yang dilakukan Peter sangat bagus dan bermanfaat supaya diagnosa masalah yang dihadapi oleh Garuda Indonesia lebih tepat.
"Dan bisa jadi pelajaran di masa depan," ucapnya.