FBI Jadikan Penanganan Sindrom Havana Prioritas Utama, CIA Libatkan Intel yang Ikut Menemukan Osama bin Laden
Ilustrasi analis FBI. (Wikimedia Commons/FBI)

Bagikan:

JAKARTA - FBI mengumumkan pada Hari Rabu penanganan masalah insiden kesehatan yang tidak wajar, secara luas dikenal sebagai Sindrom Havana, menjadi prioritas utama dan akan menggelar penyelidikan penyebabnya hingga tuntas.

Sekitar 200 diplomat Amerika Serikat, pejabat dan anggota keluarga di luar negeri diyakini terkena penyakit misterius itu, dengan gejala termasuk migrain, mual, gangguan ingatan, dan pusing. Ini pertama kali dilaporkan di antara pejabat AS di ibukota Kuba, Havana pada 2016 silam.

"Masalah insiden kesehatan yang tidak wajar adalah prioritas utama FBI, karena perlindungan, kesehatan, dan kesejahteraan karyawan serta kolega kami di seluruh pemerintah federal adalah yang terpenting," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan, mengutip Reuters 25 November.

Badan federal tersebut menambahkan, pihaknya akan terus bekerja dengan komunitas intelijen untuk "mengidentifikasi penyebab insiden ini, menentukan cara terbaik untuk melindungi seluruh personel.

Para penderita dan anggota parlemen mengeluh bahwa badan-badan Amerika Serikat tidak menganggap penyakit itu cukup serius.

"FBI menangani semua personel pemerintah AS yang melaporkan gejala dengan serius," sebut pernyataan FBI, seraya menambahkan pihaknya telah mengirim pesan kepada stafnya tentang cara merespons jika mereka mengalami insiden, dan di mana mereka dapat menerima perawatan medis.

Sementara itu, Pengacara Mark Zaid yang mewakili para korban Sindrom Havana mengatakan, secara historis FBI "kurang membantu, terutama dengan mengklaim para korban menderita gejala psikosomatik, meskipun mereka tidak pernah mewawancarai individu-individu itu. Saya menduga itu akan berubah."

Terpisah, untuk memimpin satuan tugas badan di Havana Syndrome, Direktur CIA William Burns baru-baru ini memilih mata-mata karir yang menyamar dan berpartisipasi berpartisipasi dalam pencarian yang mengarah pada pembunuhan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden.

"Direktur Burns membuat prioritas utama untuk memastikan petugas mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan, dan bahwa kami sampai ke dasar ini. Kami telah memperkuat upaya untuk menentukan asal-usul insiden ini, termasuk membentuk tim penargetan. Ahli terbaik kami, membawa intensitas dan keahlian untuk masalah ini mirip dengan upaya kami untuk menemukan bin Laden," sebut seorang juru bicara CIA.

The Washington Post melaporkan pada Hari Rabu, selama kunjungan baru-baru ini ke Moskow, Burns menekankan kepada para pemimpin agen mata-mata Rusia, akan "tidak mungkin" bagi badan intelijen asing untuk menyebabkan cedera otak dan penyakit lain pada personel dan anggota keluarga AS.

Sementara, sebuah sumber Pemerintah AS mengatakan lembaga saat ini tidak memiliki pandangan yang kuat tentang penyebab sindrom tersebut.