JAKARTA - Sejumlah investor besar alias whale Bitcoin terdeteksi mulai bergerak. Setelah lebih dari tiga tahun tidak ada transaksi, whale Bitcoin yang menyimpan ratusan juta dolar akhirnya muncul ke permukaan dengan memindahkan Bitcoin senilai lebih dari setengah miliar dolar, tepatnya 530 juta dolar AS (sekitar Rp8,48 triliun) dalam aset Bitcoin (BTC).
Berdasarkan data dari Arkham Intelligence, whale tersebut memindahkan BTC yang disimpannya ke dua alamat baru. Salah satu alamat menerima Bitcoin senilai 420 juta dolar AS (sekitar Rp6,72 triliun), sementara alamat lainnya menyimpan 1.000 BTC, yang setara dengan sekitar 107 juta dolar AS (sekitar Rp1,71 triliun).
Pergerakan Bitcoin yang sangat besar ini menjadi sorotan di kalangan komunitas kripto. Sebelumnya, whale tersebut terakhir kali bertransaksi pada April 2021, dan setelah itu tidak ada aktivitas sama sekali. Ketika transaksi besar seperti ini terjadi, banyak yang bertanya-tanya apakah pergerakan whale akan mempengaruhi harga Bitcoin ke depan. Saat ini, harga Bitcoin tercatat sekitar 100.850 (Rp1,6 miliar) per koin.
BACA JUGA:
Selain pergerakan whale Bitcoin, Arkham Intelligence juga melaporkan pembelian Bitcoin terbaru oleh MicroStrategy. Perusahaan intelijen bisnis besar ini baru saja membeli Bitcoin senilai 1,5 miliar dolar AS (sekitar Rp24 triliun) dengan harga rata-rata 100.400 dolar AS (sekitar Rp1,6 miliar) per Bitcoin. Pembelian ini menambah sekitar 15.350 BTC ke dalam portofolio mereka, yang kini tercatat memiliki total 439.000 BTC.
Tak hanya MicroStrategy, raksasa Wall Street lainnya, Fidelity Investments, juga ikut memperbesar jumlah pembelian aset kriptonya. Baru-baru ini, Fidelity membeli Ethereum senilai 250 juta dolar AS (sekitar Rp4 triliun), yang mewakili 16% dari arus masuk ke dalam dana ETF (exchange-traded fund) Ethereum mereka. Sejak saat itu, total arus masuk Ethereum ke dalam ETF Fidelity mencapai 1,38 miliar dolar AS (sekitar Rp22,08 triliun) per 16 Desember lalu.