Dorong Minat Kepemilikan Kendaraan Listrik, Singapura Bangun Ribuan Pengisi Daya di Kondominium dan Apartemen

JAKARTA - Guna meningkatkan minat warganya untuk memiliki kendaraan listrik, mencapai target kendaraan dengan energi lebih bersih tahun 2040, Singapura berencana membangun puluhan ribu stasiun pengisian daya.

Salah satunya lewat skema hibah pengisian daya kendaraan listrik tertentu yang akan tersedia untuk kondominium dan apartemen, yang ingin melakukan pemasangan pengisian daya kendaraan listrik.

"Hibah Pengisi Daya Umum Kendaraan Listrik akan mendanai bersama biaya pemasangan 2.000 pengisi daya di rumah-rumah tersebut untuk mendorong adopsi awal kendaraan listrik," kata Otoritas Transportasi Darat (LTA) Singapura, mengutip CNA 19 Juli.

Pemerintah Singapura sendiri telah mengumumkan target untuk menyebarkan 60.000 titik pengisian EV di seluruh Singapura pada tahun 2030, di mana 40.000 akan berada di tempat parkir umum dan 20.000 akan berada di tempat pribadi.

Pemilik pengisi daya, baik operator pengisian EV atau pemilik tempat tinggal, dapat mengajukan permohonan hibah untuk menutupi tiga biaya di muka, yakni sistem pengisian daya, biaya pekerja listrik berlisensi dan biaya pemasangan kabel dan pemasangan (dibatasi sampai 1.000 dolar Singapura).

Ilustrasi stasiun pengisian daya kendaraan listrik (Wikimedia Commons/さかおり)

Hibah tersebut akan mendanai bersama setengah dari biaya ini, dengan batas keseluruhan sebesar 4.000 dolar Singapura untuk setiap pengisi daya. Tapi, ada syaratnya untuk memeroleh hibah ini.

Hanya pengisi daya dengan fungsi cerdas yang memungkinkannya memantau dan bereaksi, terhadap data konsumsi energi melalui penyesuaian tingkat pengisian yang akan didanai bersama.

"Hal ini untuk memudahkan perencanaan energi dan konsumsi listrik yang lebih efisien," kata LTA.

"Untuk mengkatalisasi penyebaran awal pengisi daya di sebanyak mungkin lokasi, hibah hanya akan mendanai pemasangan pengisi daya hingga 1 persen dari tempat parkir perumahan di setiap tempat tinggal," sambung LTA.

Hibah Pengisi Daya Umum Kendaraan Listrik akan tersedia untuk pengembangan pribadi yang mencakup unit perumahan, kecuali untuk properti tapak, ruko, hotel, hostel, apartemen berlayanan dan asrama pekerja.

Rencanya, hibah akan dibuka untuk pengajuan mulai 29 Juli dan tersedia hingga 31 Desember 2023 atau hingga 2.000 pengisi daya telah disetujui untuk pendanaan bersama, mana yang lebih dulu.

Terpisah, Sembcorp Industries meluncurkan pusat pengisian daya kendaraan listrik untuk truk di Tuas, Senin 19 Juli lali. Rencananya, pusat pengisian daya ini dibuka untuk penggunaan umum oleh kendaraan industri pada tahun depan.

Pembukaan hub Sembcorp Industries ini menyusul penyebaran armada truk listrik bulan ini untuk mengumpulkan sampah dan daur ulang di sektor Clementi-Bukit Merah dan Kota Punggol. Hub Tuas akan berfungsi sebagai stasiun pengisian pusat untuk truk, yang dikelola oleh SembWaste, cabang pengelolaan limbah Sembcorp, seperti mengutip Straits Times.

Ilustrasi stasiun pengisian daya kendaraan listrik (Wikimedia Commons/Aschroet)

Hub ini sebagian ditenagai oleh energi matahari dan dapat mengisi hingga 18 kendaraan listrik industri sekaligus, melalui siklus pengisian cepat empat jam.

Menteri Perhubungan S. Iswaran, yang menghadiri peluncuran hub di depot Sembcorp di Tuas, mengatakan upaya perusahaan itu signifikan dalam mendorong kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

Dia mencatat, meski kendaraan berat jumlahnya kurang dari sepersepuluh dari populasi kendaraan Singapura tetapi menyumbang hampir setengah dari emisi karbon.

"Pengurangan emisi dari elektrifikasi lebih besar untuk kendaraan berat daripada kendaraan ringan seperti mobil," terang Iswaran.

Dia menambahkan, elektrifikasi kendaraan armada komersial semacam itu juga akan membantu mengkatalisasi pertumbuhan jaringan pengisian kendaraan listrik.

Diketahui, Singapura mengumumkan visinya dalam Anggaran 2020 untuk menghapus kendaraan bermesin pembakaran internal, untuk kemudian digantikan dengan menjalankan semua kendaraan dengan energi yang lebih bersih pada tahun 2040.

Sejak itu, Pemerintah telah mengumumkan berbagai langkah untuk mendorong penggunaan kendaraan yang lebih ramah lingkungan, termasuk Insentif Adopsi Dini Kendaraan Listrik.