Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian bertekad mengakselerasi pengembangan electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik di dalam negeri melalui sederet upaya, antara lain penyusunan peta jalan (roadmap) pengembangan EV, pemberian insentif, hingga menciptakan ekosistem yang kondusif.

Terbaru, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah akan menggenjot produksi kendaraan listrik dengan target 600.000 unit untuk roda empat atau lebih, dan 2,45 juta unit untuk roda dua pada 2030 mendatang.

“Sebagai upaya mendorong Indonesia menjadi pemain utama dalam industri EV, pemerintah menciptakan ekosistem EV dengan melibatkan para pemangku kepentingan yang terdiri dari produsen, produsen baterai, pilot project, konsumen, dan infrastruktur seperti charging station, dan pilot project,” tuturnya dalam forum Investor Daily Summit 2021, Rabu, 14 Juli.

Menperin menambahkan, dalam roadmap tersebut, diperkirakan pembelian kendaraan listrik untuk roda empat akan mencapai 132.983 unit, sedangkan untuk kendaraan listrik roda dua akan mencapai 398.530 unit.

Guna merangsang minat masyarakat untuk menggunakan dan membeli kendaraan listrik, pemerintah telah menyiapkan sejumlah skema insentif, seperti Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah PPnBM sebesar 0 persen, bebas biaya balik nama, uang muka minimum hingga 0 persen, sampai suku bunga rendah untuk pembelian cicilan.

Di sisi lain, produsen EV turut pula diberikan kemudahan lewat berbagai keuntungan seperti tax holiday, tax allowance, pembebasan bea masuk, bea masuk ditanggung pemerintah, dan super tax deduction untuk kegiatan pengembangan dan penelitian.

“Hal ini merupakan fasilitas yang diberikan dalam rangka mendorong industrialisasi EV,” tegas Menperin.

Adapun, keuntungan lain dari pengembangan industri kendaraan listrik ini adalah aspek lingkungan yang dipercaya akan semakin terjaga karena emisi gas buang yang dihasilkan nihil.

Pemerintah sendiri menghitung penurunan emisi CO2 sebesar 2,7 juta ton untuk roda empat atau lebih dan sebesar 1,1 juta ton untuk roda dua pada dekade 2030 mendatang.