Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Indonesia menargetkan produksi baterai kendaraan listrik sebanyak 600.000 unit pada tahun 2030.

Hal ini dungkapkan Luhut dalam sambutannya pada peresmian Ekosistem Baterai dan Kendaraan Listrik Korea Selatan di Indonesia yang dilakukan hari ini.

Menurutnya peristiwa ini menandai tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju pembangunan berkelanjutan dan kemajuan teknologi dengan meresmikan ekosistem baterai lithium dan EV di Indonesia.

"Indonesia punya target 600.000 kapasitas produksi BEV baterai di 2030 sehingga produksi (Hyundai) Kona Electric 50 akan 50.000 unit per tahun," ujar Luhut, Rabu 3 Juli.

Asal tahu saja, hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 28 Tahun 2023 tentang perubahan atas Permenperin No.6 Tahun 2022 mengenai peta jalan untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Aturan tersebut menyebutkan target pengembangan industri KLBB untuk roda empat dan lebih mencapai 400.000 unit pada 2025 dan 600.000 unit pada 2030, dan 1 juta unit pada 2035.

Luhut bilang, produksi ini diperkirakan mengurangi emisi CO2 sekitar 160.000 ton per tahun dan juga akan mengurangi impor BBM hingga 45 juta liter per tahun, serta penghematan subsidi BBM yang mencapai Rp131 miiliar per tahun. Luhut juga memastikan jumlah itu akan bertambah seiring jumlah kendaraan yang beredar.

"Selain itu, dengan penggunaan baterai LG produksi dalam negeri pada Kona Electric, nilai TKDN KBLBB yang awalnya 40 persen naik jauh lebih tinggi menjadi 80 persen. ini merupakan langkah awal untuk mendorong penignkatan nilai tambah industri dalam negeri," kata Luhut.

Luhut juga melaporkan, permintaan global kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang beum pernah terjadi sebelumnya dan baterai lithium merupakan inti dari transformasi mencengangk ini.

Menurutnya, hal ini berkat pemanfaatan sumber daya alam (SDA) RI yang kaya serta langkah investasi dalam teknologi tinggi dan mutakhir.

"Indonesia siap menjadi pemain kunci dalam rantai pasok global kendaraan listrik dari hulu ke hilir," imbuh Luhut.

Dengan ekosistem terintegrasi dan melibatkan pemangku kepentingan internasional, kata Luhut, langkah strategis ini tidak hanya meningkatkan perekonomian RI, tapi juga menciptakan ribuan lapangan kerja, mendorong inovasi, dan pengembangan keterampilan di antara tenaga kerja.