JAKARTA - Di tengah produsen kendaraan lain yang terpaksa menunda produksi akibat terganggunya rantai pasok dan keterbatasan suku cadang, Cadillac, divisi General Motors (GM), malah menggenjot produksi kendaraan listrik kompaknya, Lyriq.
Keputusan ini seiring dengan melimpahnya ketersediaan baterai dan permintaan yang tinggi untuk kendaraan listrik mewah, meskipun perusahaan mengakui ada perlambatan permintaan untuk jenis EV lainnya.
Dilansir Reuters, 19 Januari, produksi Lyriq sebelumnya terhambat oleh masalah perakitan modul baterai, yang membatasi rencana EV GM. Selanjutnya, kendaraan mewah ini juga hanya terjual 2.400 unit pada paruh pertama 2023.
Namun menurut John Roth, Wakil Presiden Global Cadillac, 9.000 unit Lyriq akhirnya berhasil dikirimkan pada tahun 2023, jauh di atas target awal.
"Proses pembangunan dan peluncuran telah dilakukan secara bertahap seiring dengan ketersediaan modul baterai. Sekarang, dengan persediaan yang kuat, kami melihat kinerja penjualan yang luar biasa," kata Roth, yang juga menyatakan memiliki "harapan tinggi" terhadap kelanjutan pencapaian tersebut.
Lyriq kini menyumbang seperempat dari total penjualan Cadillac, atau meningkat 12 persen pada kuartal keempat tahun sebelumnya. Roth juga menyebut bahwa "mobil listrik mewah ternyata beroperasi pada level berbeda dari pasar utama dalam hal EV," dan menambahkan bahwa sebanyak 60 persen konsumen di industri ini berencana untuk memilih kendaraan listrik sebagai opsi kendaraan mewah berikutnya.
BACA JUGA:
Cadillac terus memperkuat lini EV-nya dengan tujuan menawarkan portofolio sepenuhnya listrik pada tahun 2030.
Diketahui, Lyriq adalah yang pertama memakai teknologi baterai Ultium EV baru milik GM yang diluncurkan tahun lalu. Teknologi terukur ini memungkinkan GM untuk memproduksi baterai dengan ukuran berkisar antara 50,0 hingga 200,0 kWh. Sementara baterai Lyriq menawarkan kapasitas 102,0 kWh dan menawarkan perkiraan jarak tempuh hingga 505 km per pengisian daya dalam model RWD dan 494 km untuk versi AWD.
Untuk pasar AS, varian dasarnya dibanderol 58.590 dolar AS atau setara Rp914 juta dengan garansi baterai hingga 8 tahun pemakaian.