Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan otomotif terbesar Jepang, Toyota Motor Corporation (TMC) mengumumkan pengembangan dan rencana dari baterai generasi berikutnya (versi performa) dan baterai solid-state untuk kendaraan listrik masa depan telah disertifikasi oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI).

Ini juga merupakan bagian dari rencana jaminan pasokan baterai yang ditetapkan oleh otoritas negeri Sakura.

Melansir dari siaran resmi Toyota, Selasa, 10 September, sertifikasi diberikan untuk produksi baterai generasi berikutnya versi performa di Prime Planet Energy & Solutions, Inc, (PPES) kemudian di Primearth EV Energy Co., (PEVE) dan Litbang dan produksi baterai solid-state.

Inisiatif untuk memastikan pasokan baterai tetap stabil merupakan salah satu kebijakan yang ditetapkan oleh METI, didasarkan pada undang-undang Promosi Keamanan Ekonomi.

Selain itu, regulasi ini bertujuan untuk memperkuat infrastruktur produksi baterai, termasuk sel baterai, materai, dan peralatan manufaktur yang ditetapkan sebagai material kritis.

“Untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan manufaktur dan teknologi dalam industri baterai Jepang, yang mencakup industri peralatan dan produsen material, dukungan pemerintah diberikan,” tulis Toyota.

Dengan memajukan pengembangan dan produksi baterai untuk mobil listrik di Jepang, perusahaan bertujuan memberikan kontribusi pada pengembangan industri lebih lanjut dan memperkuat infrastruktur produksi baterai.

Selain itu, dengan meningkatkan daya saing baterai, Toyota berupaya meningkatkan daya jual kendaraan listrik dan mencapai netralitas karbon melalui pendekatan multi-jalur.

Pengembangan dan produksi dari baterai terbaru tersebut akan mulai diimplementasikan mulai tahun 2026 yang bakal dilaksanakan pada tahun 2026 mendatang dengan skala produksi mencapai 9 GWh/tahun.

Kabar ini bersamaan dengan Toyota yang mengumumkan akan memangkas target produksi EV mereka untuk tahun 2026 hingga sepertiga.

Awalnya Toyota berambisi untuk memproduksi 1,5 juta unit mobil listrik pada 2026. Namun, angka tersebut kini direvisi menjadi hanya 1 juta unit saja. Penyesuaian target produksi ini mengindikasikan karena adanya perlambatan momentum penjualan mobil listrik secara global.

Meski target produksinya dikurangi, Toyota dalam keterangan resminya menegaskan bahwa komitmen mereka terhadap pengembangan mobil listrik tidak berubah. Perusahaan tersebut masih mencanangkan target produksi 1,5 juta unit EV per tahun pada 2026 dan 3,5 juta unit pada 2030.

Akan tetapi, mereka menekankan bahwa angka-angka tersebut bukanlah target penjualan yang mengikat, melainkan lebih berfungsi sebagai patokan bagi para pemegang saham.