JAKARTA - Menyadari peningkatan minat dalam segmen kendaraan listrik (EV) saat ini, pabrikan otomotif harus menerapkan strategi yang tepat untuk meningkatkan daya tarik produk EV mereka dan memenuhi tujuan netralitas karbon. Toyota, sebagai salah satu pabrikan yang menghadapi persaingan ketat di industri EV, telah membentuk divisi baru yang fokus pada EV, yaitu BEV Factory.
BEV Factory merupakan pusat pengembangan, produksi, dan manajemen bisnis untuk model Battery Electric Vehicle (BEV) dengan tujuan mempercepat proses pembuatan kendaraan listrik. Generasi berikutnya dari mobil BEV yang diproduksi oleh divisi ini diharapkan akan diluncurkan pada tahun 2026, dengan target penjualan sebanyak 1,7 juta unit dari total 3,5 juta unit yang direncanakan Toyota untuk dijual pada tahun 2030.
Untuk memperluas dan mempercepat produksi EV, Toyota juga berinvestasi dalam pembangunan pabrik baterai dan merencanakan produksi BEV di Amerika Serikat pada tahun 2025. Hal ini penting mengingat AS sebagai tuan rumah bagi pabrikan EV terkemuka, Tesla.
Tentu saja, pertanyaan muncul apakah Toyota dapat mengungguli Tesla, terutama karena Toyota tertinggal dalam pengembangan EV. Namun, Takero Kato, Ketua divisi BEV Factory, menyampaikan optimisme terhadap BEV. Ia menyatakan keinginannya untuk menciptakan kendaraan dengan jarak tempuh yang setara dengan kendaraan hybrid. Selain itu, Toyota memiliki rencana ambisius untuk menciptakan BEV dengan jarak tempuh lebih dari 1.000 km pada tahun 2028.
"Kami ingin mengubah struktur kendaraan kami dan mempersingkat separuh dari panjang jalur produksi kami, mengurangi atau menghilangkan pekerjaan fisik yang berat, mempertahankan tradisi manufaktur di Jepang, dan menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan bagi populasi yang menua," ujar Kato seperti dikutip dari Toyota Times, Selasa, 4 Juli.
Akio Toyoda, Chairman Toyota, merespons komentar Kato dengan mengatakan bahwa Toyota berkomitmen untuk membangun beberapa model kendaraan dan berharap dapat merakit BEV yang seharusnya.
"Saya tidak tahu apakah kami bisa mengalahkan Tesla. Namun, mobil yang dibuat oleh insinyur yang mencintai pekerjaan mereka akan menggerakkan hati orang. Kami harap Anda menantikan BEV yang kami buat," ujar Toyoda.
Menuju akhir dekade ini, Toyota memiliki rencana ambisius untuk meluncurkan baterai solid-state yang siap dijual pada tahun 2027 atau 2028. Baterai solid-state ini diperkirakan akan memberikan peningkatan daya jelajah sebesar 20% dibandingkan dengan baterai Performa yang digunakan saat ini, mencapai jarak tempuh sekitar 1.200 km.
Baterai ini juga memungkinkan pengisian daya dari 10% hingga 80% dalam waktu sekitar 10 menit, mendekati kecepatan pengisian bahan bakar kendaraan dengan mesin pembakaran internal.
BACA JUGA:
Selain itu, Toyota juga sedang mengembangkan baterai solid-state dengan spesifikasi yang lebih tinggi, yang dapat memberikan daya jelajah hingga 50% lebih jauh daripada baterai Performa saat ini, yaitu sekitar 1.500 km.