Ikuti Langkah Pabrikan Lain, Mazda akan Adopsi Pengisi Daya Tesla Mulai 2025
MX-30, mobil BEV pertama dari Mazda (sumber: Mazda)

Bagikan:

JAKARTA - Mazda mulai serius beralih ke elektrifikasi dengan akan meluncurkan tujuh hingga delapan model Battery Electric Vehicle (BEV) pada 2030 mendatang dengan menargetkan penjualan kendaraan listrik 25-40 persen dari keseluruhan.

Demi memuluskan langkah tersebut, perusahaan yang berbasis di Hiroshima, Jepang, ini mengumumkan kemitraannya dengan Tesla untuk mengadopsi North American Charging Standard (NACS) pada kendaraan listrik berikutnya.

Menurut rilis perusahaan, Rabu, 17 Januari, pengisian daya tersebut akan kompatibel dengan kendaraan listrik (EV) dari Mazda di Amerika Utara mulai pada 2025 mendatang.

Dengan demikian, Mazda akan mendorong adopsi NACS demi menyediakan pilihan pengisian daya dan memperluas ekosistem mobilitas ramah lingkungan di masa depan dengan memberikan rasa aman ke pelanggan yang dapat mengakses ke lebih dari 15.000 Supercharger Tesla di wilayah tersebut.

Meskipun demikian, pabrikan tersebut tidak mengungkapkan apakah BEV sebelum keluaran 2025 dapat mengadopsi Tesla Supercharger dengan bantuan adaptor untuk menghubungkan ke NACS seperti merek lainnya.

Dengan NACS, pelanggan akan memiliki akses ke lebih banyak pilihan pengisian daya, terutama pengisi daya cepat DC, sehingga memberi daya lebih besar lebih cepat untuk bepergian jauh.

Dengan demikian, Mazda bergabung dengan sejumlah pabrikan yang akan kompatibel dengan sistem tersebut mulai 2025 di Amerika Utara, bersama Toyota, Lexus, Honda, BMW, Volvo, Subaru, Volkswagen, Mercedes-Benz, Nissan, Ford, GM, Rivian, Jaguar, Kia, Hyundai, Genesis, dan merek ternama lainnya.