JAKARTA - Dalam rangka mengembangkan komponen baterai EV, Toyota mengumukan rencananya untuk membangun baru di Michigan mula 2025 mendatang.
Untuk membangun laboratorium baterai terbaru, Toyota mengatakan akan meinvestasikan hampir 50 juta dollar AS (setara Rp744,4 miliar) untuk membangun pabrik yang terletak di York Township, Michigan.
Pembangunan pabrik baterai terbaru tersebut bertujuan untuk mengevaluasi perangkat daya untuk kendaraan listrik di Amerika Utara dan mendukung pengembangan baterai kendaraan listrik.
Dilansir dari Inside EV, Kamis, 8 Juni, laboratorium terbaru tersebut juga akan memastikan bahwa baterai Toyota memenuhi persyaratan pelanggan di Amerika Utara dan memenuhi target produsen asal Jepang tersebut dalam hal performa, kualitas, dan ketahanan.
Selain memproduksi baterai saat ini, teknisi lab juga akan mengeksplorasi konfigurasu baterai baru untuk masa mendatang. Toyota mengatakan penelitian mereka juga dapat berkontribusi pada pengembangan arsitektur kendaraan listrik baru.
Dengan dibangunnya pabrik ini, Toyota juga memiliki peluang untuk mendukung kebutuhan baterai dan ekosistem Battery Electric Vehicle (BEV) dengan harapan pabrik tersebut dapat beroperasi mulai 2025.
"Dengan menambahkan kemampuan evaluasi kritis di sekitar baterai otomotif, tim kami diposisikan untuk melayani kebutuhan pelanggan kami dengan lebih baik, termasuk Toyota Battery Manufacturing North Carolina dan Toyota Motor Manufacturing Kentucky, yang terakhir akan segera merakit mobil baru yang baru saja diumumkan, SUV listrik baterai tiga baris," ucap Shinichi Yasui, selaku Executive Vice President Toyota Motor North America.
BACA JUGA:
Pabrikan juga mengatakan bahwa laboratorium baterai otomotif tersebut juga akan bekerja dengan pemasok mitra Amerika Utara lainnya untuk mengintegrasikan suku cadang dan bahan baterai buatan lokal untuk mendukung pendekatan multi-jalur Toyota dalam mengurangi emisi berkarbon.
Ini juga sejalan dengan perencanaan Toyota dalam mengembangkan kendaraan bebas emisi. Hingga 2026, Toyota akan menawarkan sebanyak 10 model kendaraan listrik terbaru dengan merencanakan menjual 1,5 juta mobil nol-emisi.
Brand otomotif terbesar di dunia ini juga menegaskan komitmennya untuk mengembangkan kendaraan bertenaga BEV, PHEV, FCEV, HEV, H2, dan CN pada masa mendatang.