Bagikan:

JAKARTA - Toyota baru saja mengumumkan kemitraan dengan perusahaan petroleum asal Jepang, Idemitsu, dengan tujuan mendukung perkembangan kendaraan listrik (EV) melalui produksi massal baterai elektrolit padat.

Kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan memperkuat rantai pasokan guna mencapai produksi massal baterai solid-state, yang telah dipilih oleh perusahaan otomotif ini. Kolaborasi ini juga bertujuan untuk memastikan kesuksesan komersialisasi baterai all-solid-state pada tahun 2027-2028.

Kedua perusahaan mengimplementasikan kerja sama ini dengan memadukan keahlian masing-masing. Idemitsu, yang terampil di bidang energi dan material, bekerja bersama Toyota yang mengadopsi pendekatan multi-jalur untuk mendorong pengembangan Battery Electric Vehicle (BEV) sebagai bagian penting menuju netralitas karbon.

“Demi menciptakan baterai generasi berikutnya yang mendukung evolusi baterai EV, kami tengah mengembangkan solusi yang optimal, yang sesuai dengan aplikasi dan karakteristik spesifik. Termasuk di antaranya adalah baterai dengan output tinggi dan jarak tempuh yang panjang, serta versi berkualitas tinggi yang juga terjangkau untuk penggunaan yang luas,” kata Koji Sato, President dan CEO Toyota Motor Corporation, pada Kamis, 12 Oktober.

Kerja sama ini difokuskan pada pengembangan elektrolit pada sulfida, yang diakui sebagai bahan yang fleksibel dan memiliki daya rekat yang baik terhadap bahan lain. Hal ini memudahkan pabrikan dalam memproduksi baterai dengan kapasitas tinggi untuk model BEV.

Untuk memperkuat kemitraan ini, kedua perusahaan telah menetapkan beberapa tahap dalam mempersiapkan produksi massal skala penuh:

Fase Pertama: Dengan saling memberikan masukan dan dukungan dalam pengembangan, Idemitsu dan Toyota akan bekerjasama dalam menciptakan elektrolit padat sulfida, dengan mempertimbangkan kualitas, biaya, dan waktu pengerjaan.

Fase Kedua: Dengan membangun fasilitas produksi yang besar, Idemitsu akan mempercepat pembuatan material ini dan akan memperoleh teknologi dalam produksi massal. Sementara itu, Toyota akan mendorong pengembangan baterai all-solid-state yang menggunakan elektrolit padat sulfida, serta pengembangan BEV yang memanfaatkan baterai tersebut. Rencananya, peluncuran pasar BEV dengan baterai ini akan dilakukan pada tahun 2027 dan 2028.

Fase Ketiga: Berdasarkan hasil dari tahapan sebelumnya, kedua perusahaan akan melakukan penelitian lebih lanjut dan mempersiapkan produksi massal skala penuh di masa mendatang.

Dalam mendukung evolusi BEV, Idemitsu telah melakukan penelitian dan pengembangan teknologi baterai solid-state sejak tahun 2001, sementara Toyota memulai upayanya sejak tahun 2006.