Bagikan:

JAKARTA - Dalam rangka mempersiapkan jajaran kendaraan listrik (EV), Toyota akan meluncurkan baterai solid-state secara global yang diklaim dapat mengisi daya lebih cepat. Dengan demikian, ini dapat meningkatkan efisiensi dalam penggunaan EV.

Selain itu, baterai tersebut memiliki jarak tempuh lebih dari 1.000 km dalam keadaan baterai penuh. Ini merupakan bekal yang bagus bagi pabrikan dalam bersaing dengan Tesla dan BYD dalam segmen EV. Namun, publik harus menunggu mengenai kemunculan baterai ini dalam beberapa tahun mendatang.

Vikram Gulati, selaku Kepala Toyota Kirloskar Motor (distributor Toyota di India), mengatakan bahwa baterai ini akan muncul dalam beberapa tahun dari sekarang antara 2027 dan 2028, sebelum akan diproduksi secara massal.

“Kami akan meluncurkan kendaraan listrik kami dengan baterai solid state dalam beberapa tahun dari sekarang,” kata Gulati, dilansir dari Reuters, Kamis, 11 Januari.

Ia juga menambahkan, saat ini Toyota di India belum ada rencana untuk memproduksi baterai solid-state. Hal ini disebabkan karena pabrikan memiliki berbagai opsi energi berkelanjutan yang berbeda-beda berdasarkan negara, pasar, maupun keinginan pelanggan.

“Saat ini, bagi India, bahan bakar fleksibel dan etanol adalah hal yang mudah,” tambah Gulati.

Baterai solid-state diklaim merupakan salah satu teknologi canggih dalam segmen EV dan dapat mengisi daya lebih cepat dari 0 ke 100 persen dalam waktu hanya 10 menit saja.

Pabrikan yang diketuai oleh Akio Toyoda ini menyediakan baterai tersebut tidak hanya untuk Battery Electric Vehicle (BEV), melainkan juga untuk Plug-In Hybrid (PHEV) dan Hybrid Electric Vehicle (HEV).

Baterai tersebut memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan desain monopolar konvensional. Ini berarti, peningkatan output daya dan jarak tempuh akan lebih jauh pada kendaraan listrik.

Kemudian, baterai bipolar menghasilkan efisiensi energi yang lebih tinggi dengan tingkat pengisian daya yang lebih cepat. Bentuknya yang ringkas juga dapat memaksimalkan pemanfaatan ruang dan mengurangi beban bobotnya.

Toyota juga menjalin kemitraan dengan perusahaan petroleum asal Jepang, Idemitsu, dengan tujuan mendukung perkembangan kendaraan listrik (EV) melalui produksi massal baterai elektrolit padat. Diharapkan kolaborasi ini dapat memastikan kesuksesan komersialisasi baterai all-solid-state dalam beberapa waktu mendatang.