JAKARTA - Menjelang tahun baru, Bitcoin merosot lebih dari dua persen. Harga Bitcoin mencapai titik terendah di level 92.941 dolar AS (Rp1,4 miliar) pada hari Minggu 31 Desember. Hari ini, Bitcoin merosot ke titik terendah lagi dan kemudian perlahan merangkak dari harga 92.398 dolar AS (Rp1.49 miliar).
Data dari CoinMarketCap pada Selasa 31 Desember menunjukkan bahwa harga Bitcoin masih terperosok 0,8 persen dalam 24 jam terakhir. Menurut laporan platform analitik kripto Santiment mengungkapkan: "Setelah penurunan pasar pasca-Natal, pasar kripto menunjukkan tren yang menggembirakan dengan perpindahan stablecoin oleh para 'whale' ke bursa kripto."
Secara historis, kuartal keempat merupakan periode kuat bagi Bitcoin dan altcoin, sejalan dengan siklus pasar. Saat ini, market kripto mengalami pendinginan yang umum terjadi setelah peristiwa halving yang berlangsung pada pertngahan tahun ini.
Setelah halving sebelumnya yaitu pada tahun 2012, 2016, dan 2020, Bitcoin mengalami kenaikan signifikan di tahun berikutnya. Analis memperkirakan bahwa setelah halving 2024, harga Bitcoin dapat mencapai 115.733 dolar AS (Rp1.873.878.600) dalam enam bulan, dan potensi hingga 361.152 dolar AS (Rp5.850.182.400) dalam satu tahun.
BACA JUGA:
Faktor Eksternal
Faktor eksternal seperti likuiditas global dan tindakan pemerintah juga turut mempengaruhi pasar. Ditambah lagi dengan pengumuman terbaru dari Janet Yellen terkait batas utang AS akan berakhir pada pertengahan Januari 2025. Sehingga memicu kemungkinan pencetakan uang lebih banyak dan pelonggaran kuantitatif. Situasi ini jutsru menguntungkan bagi aset seperti Bitcoin.
Ke depan, Januari diperkirakan akan menjadi bulan yang cukup tenang, dengan aksi nyata dimulai pada Februari. Secara historis, Maret cenderung menjadi bulan yang kuat, diikuti oleh potensi konsolidasi pada April dan Mei karena musim pajak. Setelah itu, pasar dapat kembali meningkat di musim panas, berlanjut hingga kuartal keempat.
Saat ini, Bitcoin berada dalam kisaran, belum sepenuhnya menembus, tetapi bereaksi terhadap level support dan resistance. Jika Bitcoin tetap di bawah resistance 94.270 dolar AS (Rp1.528.174.000), kita mungkin melihat penurunan lebih lanjut, dengan target sekitar 91.400 dolar AS (Rp1.480.680.000).
Namun, jika Bitcoin menembus di atas resistance 94.270 dolar AS, ini bisa menjadi sinyal pembalikan arah alias reversal. Coingape melaporkan untuk saat ini, harga pergerakan harga masih melemah dan investor mesti menunggu pergerakan harga BTC di bawah titik support untuk mengonfirmasi penurunan lebih lanjut.
Perlu dicatat bahwa beberapa analis memprediksi harga Bitcoin dapat mencapai 200.000 dolar AS (Rp3.240.000.000) pada tahun 2025, dengan asumsi adopsi institusional yang meningkat dan kebijakan pemerintah yang mendukung.