Turki Ingin Jaga Bandara Kabul Gantikan AS dan NATO, Taliban Keluarkan Ancaman

JAKARTA - Taliban memperingatkan Turki pada Hari Selasa, terhadap kemungkinan rencana untuk menjaga beberapa pasukan di Afghanistan untuk menjalankan dan menjaga bandara utama Kabul, setelah penarikan pasukan koalisi asing pimpinan Amerika Serikat.

Dengan tegas Taliban menyebut rencana Turki tersebut sebagai tindakan tercela, sekaligus memperingatkan konsekuensi yang akan timbul akibat hal tersebut. Tawaran ini datang setelah Turki melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu. 

"Emirat Afghanistan mengutuk keputusan tercela ini. Jika pejabat Turki gagal mempertimbangkan kembali keputusan mereka dan melanjutkan pendudukan negara kami, kami akan mengambil sikap menentang mereka," sebut Taliban dalam pernyataannya melansir Reuters Selasa 13 Juli. 

Dalam hal itu, tambahnya, tanggung jawab atas konsekuensi akan berada di pundak mereka yang ikut campur. Ancaman ini bagian dari geliat Taliban, seiring dengan mulai angkat kakinya pasukan koalisi internasional, dengan melakukan pengepungan dan perebutan kota-kota di Afghanistan

Ilustrasi Tentara Taliban. (Wikimedia Commons/isafmedia)

Bentrokan terus berlanjut di provinsi selatan Kandahar, kata Attaullah Atta, seorang anggota dewan provinsi, dengan Taliban didorong mundur setelah upaya untuk membobol penjara kota. Ratusan keluarga telah melarikan diri dari kekerasan di wilayah tersebut.

Pada Selasa pagi, pasukan keamanan Afghanistan telah mundur dari distrik Alingar di provinsi timur Laghman, kata seorang pejabat pemerintah setempat tanpa menyebut nama. Sebuah pakta gencatan senjata dengan Taliban di distrik itu gagal pada bulan Mei.

Hari Senin, Taliban mengelilingi pusat kota Ghazni dan melakukan serangan semalam dalam serangan terakhir mereka di ibukota provinsi, kata seorang pejabat keamanan setempat, namun berhasil dipukul balik oleh militer Afgahnistan.

Bulan lalu, Turki telah menawarkan untuk menjaga dan menjalankan bandara Kabul setelah Amerika Serikat dan pasukan NATO lainnya menarik diri dari Afghanistan, dengan persyaratan tertentu.

Pejabat Turki dan AS telah membahas kemungkinan persyaratan untuk misi tersebut, beberapa di antaranya telah disetujui oleh Washington untuk ditangani, kata seorang pejabat Turki.

"Menyusul keputusan Amerika Serikat untuk menarik diri dari Afghanistan, Turki telah membuat tawaran untuk memastikan keamanan bandara Kabul. Dalam kerangka ini, pembicaraan sedang berlangsung dengan NATO dan Amerika Serikat," kata pejabat Turki itu.

Peran Turki dalam mengamankan bandara untuk penerbangan internasional dapat membantu meningkatkan hubungan antara Ankara dan Barat, yang sangat tegang oleh pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia oleh Turki dan perselisihan dengan negara-negara Eropa mengenai hak pengeboran di perairan Mediterania timur.

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan, tawaran Ankara bergantung pada dukungan dari sekutu tersebut.

"Kami bermaksud untuk tinggal di Afghanistan tergantung pada kondisi. Bagaimana kondisi kami? Dukungan politik, keuangan dan logistik. Jika ini terpenuhi, kami dapat tetap berada di Bandara Internasional Hamid Karzai," kata kementeriannya mengutip Akar.