Empat Staf Olimpiade dari AS dan Inggris Ditangkap, Diduga Gunakan Kokain
Ilustrasi penangkapan. (Wikimedia Commons/Oregon Department of Transportation)

Bagikan:

JAKARTA - Empat tukang listrik dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang datang ke Jepang untuk bekerja sebagai staf pendukung Olimpiade Tokyo 2020, ditangkap pihak berwenang karena dicurigai menggunakan kokain, kata polisi Jepang.

Mengutip Kyodo News Selasa 13 Juli, dua warga negara AS dan dua warga negara Inggris ditangkap antara tanggal 3 - 5 Juli lalu. Namun, keempatnya membantah tuduhan yang diarahkan pihak keamanan. 

Keempatnya diketahui memasuki Jepang antara Februari dan Mei, untuk mengambil bagian dalam pekerjaan pemeliharaan generator listrik yang digunakan di venue-venue Olimpiade Tokyo. Mereka memulai tugasnya usai menyelesaikan masa karantina selama 14 hari. 

Pada 2 Juli, keempatnya minum di sebuah bar di Distrik Roppongi, pusat ibukota dari sekitar jam 8 malam. Setelah meninggalkan bar, salah satu tersangka masuk tanpa izin di apartemen terdekat, membuat polisi untuk bergegas ke tempat kejadian.

Pemeriksaan dan hasil tes narkoba yang lakukan terhadap keempat pria tersebut, hasilnya mengungkap positif penggunaan kokain, menurut pihak kepolisian.

Menteri Olimpiade Tamayo Marukawa pada konferensi pers Selasa mengatakan, "Jika (kejahatan mereka) terbukti benar, itu adalah insiden yang dapat merusak citra Olimpiade. Sangat disayangkan".

Keempatnya, yang diduga menggunakan kokain antara 3 dan 4 Juli, adalah karyawan Aggreko Events Services Japan yang berbasis di Tokyo, anak perusahaan lokal dari perusahaan milik asing yang berurusan dengan generator listrik.

Terpisah, pihak perusahaan  mengatakan sepenuhnya bekerja sama dan mendukung penyelidikan polisi setempat. Pihak perusahaan juga memastikan keempat orang tersebut telah diskors dari jabatan mereka.

"Kami sangat meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh insiden ini kepada masyarakat Jepang, Panitia Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, para atlet, dan banyak orang yang bekerja untuk memastikan keselamatan Olimpiade Tokyo," tulis perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan. 

Terkait hal ini, panita Olimpiade Tokyo 2020 mengatakan telah mengeluarkan peringatan kepada Aggreko Events Services Jepang, mendesaknya untuk memastikan tidak ada insiden serupa yang terjadi.

Sehubungan dengan insiden tersebut, Menteri Marukawa menegaskan, "Perjalanan yang tidak penting di malam hari tidak akan ditoleransi, bahkan setelah masa karantina berakhir".