Bagikan:

JAKARTA - Sempat menuai kritik dengan rencana untuk mengizinkan penjualan alkohol selama perhelatan Olimpiade Tokyo 2020. Pihak panitia akhirnya memutuskan untuk melarang penjualan dan konsumsi alkohol selama pesta olahraga dunia empat tahunan tersebut. 

Panitia penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 merilis pedoman keselamatan bagi pemegang tiket, termasuk melarang sorak-sorai keras, pemberian tos dan melambaikan handuk. Selain itu, ada pula larangan penjualan minuman beralkohol di venue dan secara eksplisit menyatakan penonton tidak boleh membawa sendiri .

"Mewujudkan pertandingan yang aman dan terjamin adalah hal yang paling diinginkan oleh panitia penyelenggara. Dan kami bertanggung jawab untuk mewujudkannya," terang Ketua Panitia Olimpiade Tokyo 2020 Seiko Hashimoto, seperti mengutii Kyodo News, Rabu 23 Juni. 

"Jika warga Jepang memiliki rasa khawatir (akan penjualan alkohol), kita harus memerhatikannya," lanjut Hashimoto, seraya menjelaskan pihak Asahi Breweries, produsen minuman beralkohol yang menjadi salah satu sponsor utama Olimpiade Tokyo 2020 telah menerima keputusan ini.

Sebelumnya, pihak Penyelenggara telah mempertimbangkan untuk mengizinkan penjualan alkohol di tempat-tempat dengan memberlakukan beberapa pembatasan dalam pertimbangan yang jelas. Namun, rencana ini menuai kecaman dari masyarakat, ahli medis, serta anggota parlemen yang berkuasa dan oposisi.

Terpisah, juru bicara Pemerintah Jepang Katsunobu Kato mendukung keputusan itu pada konferensi pers regulernya, dengan mengatakan, sangat penting bagi panitia penyelenggara untuk mempertimbangkan opini publik.

Pedoman keselamatan lain yang dikeluarkan berbarengan dengan pelarangan alkohol ini antara lain mengatur, orang yang memiliki suhu tubuh 37,5 C atau lebih tinggi, atau mereka yang sadar menunjukkan gejala seperti demam, tidak akan diizinkan masuk.

Kemudian, mempertimbangkan panasnya suhu di Jepang saat musim panas, penonton diizinkan untuk melepas masker wajah mereka di luar ruangan, jika mereka dapat memastikanmenjaga jarak fisik dua meter atau lebih dari yang lain.

Penonton juga diminta untuk menyimpan potongan tiket atau data tiket, setidaknya selama dua minggu setelah memasuki suatu tempat. Jika ada yang dinyatakan positif COVID-19, pedoman mengatur tanggal kehadiran orang yang terinfeksi dan nomor kursi mereka akan tercantum di situs web resmi Olimpiade Tokyo dan diposting di media sosial.