Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 29 atlet dari 12 cabang olahraga akan membentuk Tim Pengungsi Olimpiade di Tokyo 2020, demikian diumumkan Komite Olimpiade Internasional (IOC), Selasa 8 Juni. 

Mereka terpilih dari 55 atlet pengungsi yang menjanjikan dari 13 negara dan mendapatkan beasiswa IOC. Nantinya, mereka akan bersaing di cabang atletik, bulu tangkis, tinju, kano, bersepeda, judo, karate, taekwondo, menembak, berenang, angkat besi dan gulat.

Skuad ini menampilkan atlet dari 13 Komite Olimpiade Nasional, termasuk enam yang berkompetisi di Tim Pengungsi Olimpiade pertama di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro.

Mereka adalah perenang Yusra Mardini, judoka Popole Misenga serta atlet atletik Anjelina Nadai Lohallith, James Nyang Chiengjiek, Paulo Amotun Lokoro dan Rose Nathike Lokonyen.

Alaa Maso juga akan bersaing dalam renang, sementara Misenga adalah satu dari enam judoka yang dipilih untuk tim oleh IOC, bergabung dengan Sanda Aldass, Ahmad Alikaj, Muna Dahouk, Javad Mahjoub dan Nigara Shaheen.

Dorian Keletela, Jamal Abdelmaji Eisa Mohammed dan Tachlowini Gabriyesos telah dipilih sebagai atlet atletik lainnya. Atlet bulu tangkis Aram Mahmoud, petinju Wessam Salamana dan Eldric Sella Rodriguez, kano Saeid Fazloula dan pesepeda Masomah Ali Zada ​​dan Ahmad Badreddin Wais juga dipilih untuk tim.

tim pengungsi
Tim pengungsi dalam Olmpiade Rio 2016. (Sumber: Olympics.com)

Mereka telah dipilih bersama karateka Wael Shueb dan Hamoon Derafshipour, penembak Luna Solomon, atlet taekwondo Dina Pouryounes Langeroudi, Kimia Alizadeh dan Abdullah Sediqi, angkat besi Cyrille Fagat Tchatchet dan pegulat Yunani-Romawi Aker Al Obaidi.

Alizadeh memenangkan medali perunggu di Rio 2016 saat berusia 18 tahun, mewakili Iran, tetapi melarikan diri dari negara itu tahun lalu. Jumlah tim tersebut hampir tiga kali ukuran tim pengungsi yang beranggotakan 10 orang di Rio 2016.

"Saya berbicara atas nama seluruh Gerakan Olimpiade, ketika saya mengatakan  kami tidak sabar untuk bertemu Anda secara langsung dan melihat Anda bertanding di Tokyo," kata Presiden IOC Thomas Bach kepada seluruh anggota tim seperti melansir Inside The Games.

"Ketika Anda, Tim Olimpiade Pengungsi IOC dan para atlet dari Komite Olimpiade Nasional dari seluruh dunia, akhirnya berkumpul di Tokyo pada 23 Juli, itu akan mengirimkan pesan solidaritas, ketahanan, dan harapan yang kuat kepada dunia. Anda adalah bagian integral dari komunitas Olimpiade kami, dan kami menyambut Anda dengan tangan terbuka," tukas Bach.

Anggota regu akan berkumpul untuk pertama kalinya sebagai tim di Akademi Aspire di Doha, Qatar pada 12 dan 13 Juli, sebelum mereka terbang ke Tokyo pada hari berikutnya.

Selama berada di Jepang, Universitas Waseda akan menjadi tuan rumah bagi tim untuk kamp pelatihan pra-Pertandingan sebelum para atlet pindah ke perkampungan atlet.

tim pengungsi
Nama atlet, cabang olahraga dan nomor yang diikuti Tim Pengungsi. (Sumber: Olympics.com)

Pada saat upacara pembukaan, Tim EOR akan berbaris dengan bendera Olimpiade di posisi kedua, segera setelah Yunani. Sementara, untuk semua perwakilan resmi tim, termasuk kemungkinan upacara medali, bendera Olimpiade akan dikibarkan dan lagu Olimpiade dimainkan.

Chef de Mission Tim ini akan diemban oleh mantan pemegang rekor maraton dunia Tegla Loroupe asal Kenya, yang juga mengklaim posisi ini pada Olimpiade Rio 2016. Dia akan kembali dibantu oleh Deputy Chef de Mission Stephen Pattison dari United Nations High Commissioner for Refugees di Jenewa.

“Keikutsertaan Tim Olimpiade Pengungsi IOC di Olimpiade Tokyo 2020, yang akan menjadi festival olahraga dan perayaan perdamaian, akan menarik perhatian dunia terhadap masalah pengungsi dan memajukan upaya lebih lanjut untuk mencapai perdamaian dunia melalui penghapusan perang dan konflik yang menyebabkan orang meninggalkan tanah air mereka," papar Presiden Tokyo 2020 Seiko Hashimoto.

“Saya berharap semua atlet yang terpilih untuk Tim Olimpiade Pengungsi IOC dapat menampilkan yang terbaik di Olimpiade Tokyo 2020. Kami juga akan terus bekerja sama dengan IOC dan pihak terkait lainnya, karena kami melakukan segala upaya untuk memastikan masa tinggal yang aman dan terjamin di Jepang untuk Tim Olimpiade Pengungsi IOC," tandas Hashimoto yang juga legenda Olimpiade Jepang.

Untuk diketahui, pengumuman tim disiarkan langsung tetapi beberapa mengeluh tidak dapat melihat video karena pemadaman internet global yang memengaruhi situs web beberapa perusahaan terbesar di dunia.