JAKARTA - Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 memutuskan untuk membatasi jumlah penonton untuk setiap venue pertandingan adalah 10 ribu orang, Senin 21 Juni waktu setempat.
Keputusan ini diambil beberapa hari setelah ahli memperingatkan, menggelar Olimpiade tanpa penonton, merupakan pilihan paling tidak berisiko selama pandemi COVID-19.
Melansir Kyodo News Senin 21 Juni, keputusan diambil dalam pertemuan online perwakilan dari lima badan penyelengggara, termasuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach dan Gubernur Tokyo Yuriko Koike.
Seiko Hashimoto, presiden panitia penyelenggara mengatakan pada konferensi pers, bahwa undian baru untuk menentukan siapa yang akan diizinkan untuk menonton secara langsung akan diadakan. Sementara, panitia telah menjual sekitar 4,48 juta tiket Olimpiade Tokyo dan tidak akan terjual lagi, dengan jadwal yang tidak akan diubah, mulai 23 Juli mendatang.
Toshiro Muto, CEO komite mengatakan, jumlah tiket kemungkinan akan dikurangi menjadi sekitar 2,72 juta dan pendapatan dari mereka akan kurang dari setengah dari proyeksi awal 90 miliar yen (820 juta dolar Amerika Serikat).
Sementara itu, Presiden IOC Thomas Bach mengatakan, dirinya benar-benar yakin, kebijakan pembatasan kehadiran penonton akan melindungi rakyat Jepang dan semua peserta dengan sebaik-baiknya.
"IOC akan sepenuhnya mendukung keputusan Anda, dan akan berkontribusi penuh untuk membuat game ini aman, terjamin bagi rakyat Jepang dan semua peserta," ujar Bach, seraya menyebut lebih dari 80 persen warga perkampungan atlet akan divaksinasi.
Penyelenggara mengatakan, mereka akan menerapkan kebijakan pemerinyah Jepang tentang pembatasan penonton hingga 50 persen kapasitas atau hingga 10 ribu penonton, mana yang lebih kecil. Ini dapat berubah, apabila setelah 12 Juli ada keadaan darurat atau pencegahan infeksi lainnya.
Khusus untuk upacara pembukaan yang akan dihelat di Stadion Nasional Tokyo yang dapat menampung hingga 68 ribu penonton. Pembatasan penonton juga akan diberlakukan untuk pemegang tiket dari masyarakat umum dan pejabat terkait pertandingan.
Panitia sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan sekitar 20.000 penonton secara total, sambil berusaha untuk mengurangi jumlah ofisial pertandingan menjadi beberapa ribu orang, menurut pejabat yang berbicara dengan syarat anonim.
Sementara itu, mengutip Reuters Menteri Olimpiade Jepang Tamayo Marukawa mendesak IOC untuk tetap mengungkapkan tingkat vaksinasi COVID-19 semua pengunjung Olimpiade dari luar negeri, termasuk mereka yang tinggal di luar desa Olimpiade.
"Demi menenangkan pikiran publik, kami ingin terus meminta IOC untuk proaktif mengumumkan tingkat vaksinasi pejabat Olimpiade yang akan datang dari luar negeri," tukas Marukawa.
BACA JUGA:
Sebelumnya pada Hari Senin, Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan dia tidak akan mengesampingkan mengadakan Olimpiade Musim Panas tanpa penonton, jika ibu kota berada dalam keadaan darurat untuk COVID-19.
"Jika keadaan darurat diumumkan, maka kami tidak dapat mengesampingkan tidak adanya penonton," terang PM Suga kepada wartawan selama tur ke lokasi vaksinasi di Tokyo.
Untuk diketahui, Olimpiade Tokyo 2020 akan dihelat di sekitar 40 tempat pertandingan yang berlokasi di Tokyo dan prefektur lainya. Sejumlah tempat pertandingan yang memiliki kapasitas penonton besar di antaranya Stadion Internasional Yokohama (72.000 penonto) dan Stadion Tokyo (48.000).