Peresild dan Shipenko Kembali dari ISS, Setelah Rusia Sukses Lakukan Syuting Film Pertama di Luar Angkasa

JAKARTA  - Aktris dan sutradara film asal Rusia kembali ke Bumi pada Minggu 17 Oktober setelah menghabiskan waktu 12 hari di lokasi syuting Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk film pertama di orbit.

Yulia Peresild, (37), dan Klim Shipenko, (38), mendarat sesuai jadwal di padang rumput Kazakhstan pada 04:36 GMT, menurut rekaman yang disiarkan langsung oleh badan antariksa Rusia, Roscosmos.

Shipenko tampak tertekan tetapi tersenyum ketika dia keluar dari kapsul, melambaikan tangannya ke kamera sebelum dibawa oleh petugas medis untuk pemeriksaan.

Peresild, yang memainkan peran utama film dan dipilih dari sekitar 3.000 pelamar, dikeluarkan dari kapsul untuk mendapat tepuk tangan dan karangan bunga. Aktris itu mengatakan dia "sedih" telah meninggalkan ISS.

“Tampaknya 12 hari itu banyak, tetapi ketika semuanya berakhir, saya tidak ingin pergi,” katanya kepada televisi Rusia. "Ini adalah pengalaman satu kali."

Tim diangkut kembali ke terra firma oleh kosmonot Oleg Novitsky, yang telah berada di stasiun luar angkasa selama enam bulan terakhir.

Para pembuat film telah meluncur dari Kosmodrom Baikonur yang disewa Rusia di bekas Kazakhstan Soviet awal bulan ini. Mereka melakukan perjalanan ke ISS dengan kosmonot veteran Anton Shkaplerov untuk memfilmkan adegan untuk "The Challenge".

Jika proyek tetap di jalurnya, kru Rusia akan mengalahkan proyek Hollywood yang diumumkan tahun lalu oleh bintang Mission Impossible, Tom Cruise, bersama dengan NASA dan SpaceX milik Elon Musk.

Plot film Rusia, yang sebagian besar dirahasiakan bersama dengan anggarannya, berpusat di sekitar seorang ahli bedah yang dikirim ke ISS untuk menyelamatkan seorang kosmonot.

Shkaplerov, (49), bersama dengan dua kosmonot Rusia yang sudah berada di ISS dikatakan memiliki peran cameo dalam film tersebut.

Misi itu bukan tanpa hambatan kecil. Saat kru film berlabuh di ISS awal bulan ini, Shkaplerov harus beralih ke kontrol manual.

Ketika pengendali penerbangan Rusia pada hari Jumat melakukan tes pada pesawat ruang angkasa Soyuz MS-18, pendorong kapal itu menembakkan secara tak terduga dan mengacaukan ISS selama 30 menit, seorang juru bicara NASA mengatakan kepada kantor berita Rusia TASS.

Pendaratan tim, yang didokumentasikan oleh kru film, juga akan ditampilkan dalam film tersebut, Konstantin Ernst, kepala jaringan Channel One TV yang ramah Kremlin dan co-produser "The Challenge", mengatakan kepada AFP.

Misi tersebut akan menambah daftar panjang yang serba pertama untuk industri luar angkasa Rusia.

Soviet meluncurkan satelit pertama Sputnik, dan mengirim hewan pertama ke orbit, seekor anjing bernama Laika, pria pertama, Yuri Gagarin, dan wanita pertama, Valentina Tereshkova.

Akan tetapi dibandingkan dengan era Soviet, Rusia modern telah berjuang untuk berinovasi, dan industri luar angkasanya berjuang untuk mendapatkan pendanaan negara sementara Kremlin yang memprioritaskan pengeluaran militer.

Badan antariksanya masih bergantung pada teknologi yang dirancang Soviet dan telah menghadapi sejumlah kemunduran, termasuk skandal korupsi dan peluncuran yang gagal.

Rusia juga tertinggal dalam perlombaan ruang angkasa global, menghadapi persaingan ketat dari Amerika Serikat dan China, setelah Beijing menunjukkan ambisi yang berkembang di industri ini.

Roscosmos Rusia juga mendapat pukulan setelah SpaceX tahun lalu berhasil mengirimkan astronot ke ISS, mengakhiri monopoli Moskow untuk perjalanan ke stasiun orbital.

Dalam upaya untuk merapikan citranya dan mendiversifikasi pendapatannya, program luar angkasa Rusia mengungkapkan tahun ini bahwa mereka akan menghidupkan kembali rencana pariwisatanya untuk mengangkut petualang berbayar ke ISS.

Setelah jeda selama satu dekade, Rusia akan mengirim dua turis Jepang - termasuk miliarder Yusaku Maezawa - ke ISS pada bulan Desember, mengakhiri satu tahun yang telah menjadi tonggak sejarah bagi perjalanan ruang angkasa amatir.