Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah Israel mengatakan akan mulai menyita akun mata uang kripto yang digunakan oleh kelompok Hamas, di Palestina untuk mengumpulkan uang bagi sayap pejuang bersenjatanya.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz memerintahkan pasukan keamanan pada Kamis 8 Juli untuk menyita akun setelah operasi bersama. "Kami menemukan web dompet elektronik yang digunakan oleh Hamas untuk mengumpulkan dana menggunakan Bitcoin dan  mata uang kripto  lainnya,” kata Gantz.

Ia menambahkan bahwa Hamas telah melancarkan kampanye online untuk mengumpulkan sumbangan bagi sayap militernya. Upaya ini dipercepat setelah perang 11 hari di Gaza pada Mei tahun ini. Mata uang kripto seperti Bitcoin disukai untuk transaksi gelap karena dianggap sulit dilacak.

“Alat intelijen, teknologi, dan hukum yang memungkinkan kami mendapatkan uang teroris di seluruh dunia merupakan terobosan operasional,” kata Gantz.

Hamas terpilih secara demokratis pada tahun 2006 dan menguasai Jalur Gaza setahun kemudian dari partai saingannya, Fatah, setelah upaya terakhir mencoba melakukan kudeta.

Sejak itu, Israel telah melancarkan empat serangan besar di daerah kantong yang terkepung, menewaskan ribuan warga sipil. Yang terbaru terjadi pada bulan Mei, yang menewaskan 260 warga Palestina, termasuk setidaknya 66 anak-anak. Di pihak Israel, 13 orang tewas, termasuk dua anak-anak.

Gencatan senjata yang goyah, diprakarsai oleh Mesir, telah dilanggar beberapa kali selama sebulan terakhir, dengan jet tempur Israel menargetkan beberapa daerah yang dikatakan milik situs militer Hamas.

AS Sita Ratusan Akun Kripto 

Tahun lalu, Departemen Kehakiman AS mengatakan telah menyita jutaan dolar dari rekening mata uang kripto yang diandalkan oleh kelompok-kelompok bersenjata, termasuk al-Qaeda dan ISIS untuk membiayai organisasi dan rencana kekerasan mereka.

Departemen mengatakan telah menyita sekitar 2 juta dolar, di samping lebih dari 300 akun mata uang kripto, empat situs web serta empat halaman Facebook yang terkait dengan skema tersebut.

Salah satu cabang penyelidikan AS menargetkan sayap militer Hamas. Aparat penegak hukum menyita lebih dari 150 akun mata uang kripto yang mereka katakan digunakan untuk mencuci dana ke dan dari akun yang dioperasikan oleh kelompok tersebut.