Votalitas Tinggi Bitcoin, Sering Kali Membuat Investor Awam Mudah Kecewa
Votalitas Bitcoin yang tinggi sering kali membuat investor pemula panik. (foto: Clay Banks/unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - CEO MicroStrategy dari AS, Michael Saylor baru-baru ini tampil dalam sebuah wawancara untuk berbagi wawasannya tentang lingkungan makro global bersama Bitcoin (BTC) dan kripto secara umum.

Berbicara tentang risiko yang terkait dengan volatilitas, Saylor mengatakan:  “Masyarakat yang berinvestasi di Bitcoin sebagai investor dan yang bukan investor, mereka tidak memiliki pandangan teknologi atau pandangan makro, maka mereka akan selalu kecewa karena volatilitas."

Sejalan dengan saran dari pedagang mata uang kripto berpengalaman, Saylor memperingatkan masyarakat untuk berinvestasi (dalam Bitcoin dan cryptocurrency lainnya) hanya sebanyak kerugian yang mereka mampu tanggung saja. 

Pengusaha Amerika Serikat itu juga memperingatkan investor untuk tidak melakukan perdagangan impulsive, yakni berdasarkan spekulasi atau memberikan saran investasi kepada sesama pedagang yang menginginkan pengembalian modal jangka pendek saja.

Di sisi lain, pengusaha percaya bahwa komplikasi peraturan saat ini menjadi ancaman terbesar bagi ekonomi kripto. Karena mata uang fiat yang lebih kuat, seperti dolar Amerika Serikat dan euro terus dicetak Namun Saylor berspekulasi bahwa Bitcoin menjadi tetap lebih kuat.

 “Saya melihat Bitcoin sebagai merek aset moneter yang paling terdistribusi dan terkuat di dunia,” ucap Saylor, seperti dikutip Cointelegraph.com, Selasa 6 Juli.

Sebuah survei baru-baru ini terhadap sekelompok kecil investor Bitcoin menemukan bahwa 44% investor dilaporkan mengharapkan harga Bitcoin untuk menetap di bawah 30.000 dolar AS (434 juta rupiah), sementara 56% memperkirakan akan kembali mengalami kenaikan.