JAKARTA - TikTok sebagai salah satu aplikasi video singkat yang banyak digemari berbagai kalangan usia, kini menjadi perhatian penuh berbagai perusahaan teknologi. Bahkan banyak yang mengincar bagaimana cara aplikasi itu bisa sukses.
Kini, Artificial Intelligence (AI) TikTok bukan lagi sebuah rahasia, karena sekarang teknologi tersebut tersedia di pasar terbuka. Dilaporkan pertama kali oleh The Financial Times, yang mengungkapkan bahwa ByteDance induk perusahaan TikTok diam-diam meluncurkan sebuah divisi BytePlus yang menjual teknologi TikTok, termasuk algoritma rekomendasi.
Dikutip dari Engadget, Senin 5 Juli, pelanggan juga dapat membeli teknologi seperti visi komputer, efek waktu nyata, dan terjemahan otomatis, di antara fitur-fitur lainnya yang dimiliki TikTok.
BACA JUGA:
BytePlus diketahui memulai debutnya pada Juni lalu dan berbasis di Singapura, meskipun ia juga hadir di Hong Kong dan London. Perusahaan sedang mendaftarkan merek dagang di AS, tetapi masih tidak pasti apakah mereka akan membangun divisi baru itu di sana.
Tampaknnya BytePlus sudah memiliki beberapa pelanggan. Aplikasi fashion asal Amerika yakni Goat sudah menggunakan kode BytePlus, begitu juga dengan perusahaan belanja online Indonesia Chilibeli dan situs perjalanan WeGo.
Langkah ini diklaim dapat membantu ByteDance bersaing dengan Amazon, Microsoft, dan perusahaan lain yang menjual teknologi mereka di belakang layar untuk bisnis. TikTok dan mitranya dari China, Douyin, mungkin hampir mencapai kesepakatan guna menjual teknologi mereka yang dapat membuat uang tetap mengalir.