NASA Buat Foto Galaksi Bima Sakti Jadi Musik yang Merdu
Citra Galaksi Bima Sakti (dok. NASA)

Bagikan:

JAKARTA - Siapa sangka pemandangan luar angkasa mampu menghasilkan bunyi suara yang indah. Lantunan melodi itu dihasilkan dari hasil eksperimen NASA menggunakan proses sonifikasi.

Menggunakan data pengamatan foto teleskop luar angkasa Hubble, NASA berhasil mengubah susunan gambar galaksi Bima Sakti menjadi suara yang indah. Artinya citra satelit bisa direpresentasikan dalam cara berbeda, tak hanya secara visual tapi juga dengan audio.

“Hasil ini memberi kita kesempatan untuk melihat seperti apa pusat galaksi dalam berbagai jenis cahaya. Dengan menerjemahkan data digital inheren (dalam bentuk satu dan nol) yang ditangkap oleh teleskop di ruang angkasa menjadi gambar, para astronom menciptakan representasi visual yang tidak akan terlihat oleh kita," ungkap NASA, seperti dikutip dari Slashgear, Jumat, 9 Oktober.

Proyek kreatif ini dilakukan oleh para ilmuwan di Observatorium Sinar-X Chandra milik NASA. Di mana para ilmuwan menggabungkan data observasi visual dan mengurainya kembali menjadi data suara. 

Dalam proses sonifikasi, ilmuwan NASA menguraikan setiap elemen data dari citra galaksi Bima Sakti. Para ilmuwan mengidentifikasikan suara berdasarkan intensitas tingkat cahaya, gas, debu dan objek luar angkasa yang ditangkap Teleskop Hubble. 

"Cahaya objek yang terletak di bagian atas gambar terdengar sebagai nada yang lebih tinggi sementara intensitas cahaya mengontrol volume. Bintang dan sumber kompak diubah menjadi nada individu sementara awan gas dan debu yang meluas menghasilkan drone yang berkembang," jelas NASA.

Melalui proses sonifikasi, NASA telah menghasilkan cukup banyak trek suara dari pemandangan luar angkasa. Musik yang dihasilkan mencakup segala sesuatu mulai dari survei langit besar-besaran yang mencakup ratusan tahun cahaya hingga gambar yang lebih terisolasi yang menampilkan bintang, pulsar, dan banyak lagi.

Nantinya hasil suara dari setiap data luar angkasa ini akan diteliti lebih lanjut. Tak menutup kemungkinan para peneliti akan menghadirkan pengalaman eksplorasi antariksa secara audio visual.