Bagikan:

JAKARTA – SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk, telah dipilih sebagai penyedia layanan peluncuran untuk misi Compton Spectrometer and Imager (COSI). Perusahaan ini dipilih langsung oleh NASA.

Melalui siaran resminya, NASA mengungkapkan bahwa kontrak untuk misi COSI bernilai sekitar 69 juta dolar AS (Rp1,13 triliun). Dana yang diberikan sudah mencakup jasa layanan peluncuran dan biaya terkait kebutuhan lainnya.

Rencananya, teleskop sinar gamma dengan bidang lebar ini akan diluncurkan pada Agustus 2027 mendatang. COSI akan lepas landas dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX.

COSI merupakan misi kolaborasi antara Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, Northrop Grumman, Laboratorium Penelitian Angkatan Laut, serta Laboratorium Ilmu Luar Angkasa Universitas California di Berkeley dan San Diego.

Proyek ini dipimpin oleh peneliti utama COSI, yaitu Universitas California di Berkeley. Selain mengandalkan SpaceX, manajemen layanan peluncuran untuk misi ini juga didukung oleh Program Layanan Peluncuran NASA di Kennedy Space Center.

Sementara itu, pengembangan proyeknya akan didukung oleh Program Penjelajah Astrofisika NASA di Goddard Space Flight Center. NASA tidak menjelaskan kapan pembuatan teleskop sinar gamma ini ditargetkan selesai.

Instrumen sains ini dikembangkan untuk mempelajari berbagai fenomena menarik di Galaksi Bima Sakti dan sekitarnya. Teleskop ini juga akan mengamati penciptaan dan penghancuran materi serta anti-materi.

COSI bisa digunakan untuk mempelajari tahap akhir kehidupan bintang, menyelidiki asal-usul positron Galaksi Bima Sakti, mencari lokasi nukleosintesis, melakukan studi terkait polarisasi sinar gamma, dan masih banyak lagi.