Bagikan:

JAKARTA - Seluk beluk luar angkasa masih belum terjamah sepenuhnya. Terkadang semesta menunjukkan pemandangan dan fenomena yang menakjubkan, ada yang bentuknya terlihat seperti kupu-kupu atau bahkan bisa menyerupai sebuah pesawat fiksi dari film Star Wars.

Mengutip laman ScitechDaily, Selasa 1 September, para ilmuwan NASA belum lama ini menemukan fenomena langit yang cukup unik. Mereka menemukan susunan galaksi TXS 0128 yang didapai dari teleskop ruang angkasa Gamma Fermi.

Uniknya para ilmuwan meyakini, penampakan galaksi ini menyerupai sebuah pesawat antariksa TIE Fighter yang ada di film science fiksi Star Wars. Bagi penggemar Star Wars, TIE Fighter merupakan sebuah kapal ruang angkasa yang dikendarai oleh armada kekaisaran SITH dan First Order. Bahkan pesawat ini juga dikendarai oleh Darth Vader dan Kylo Ren di filmnya. 

"Kami memperbesar hingga jutaan kali agar lebih jelas, menggunakan antena radio VLBA kami juga memetakan bentuknya dari waktu ke waktu dan hasilnya saya mengira itu terlihat seperti kapal luar angkasa TIE Fighter yang dikendarai Darth Vader di film Star Wars," kata ahli astrofisika dari Universitas Purdeu, Mattthew Lister.

Berdasarkan pemetaan gelombang radio atau yang disebut 'very long baseline array' (VLBA). NASA dapat mengamati warna dan bentuk yang dipancarkan dari intensitas sinyal radio dari teleskop ruang angkasa. 

Pemetaan galaksi yang terlihat menyerupai TIE Fighter di film Star Wars (dok. NASA’s Goddard Space Flight Center)

TXS 0128 berjarak sekitar 500 juta tahun cahaya di konstelasi Cassiopeia. Ini adalah inti galaksi aktif (active galactic nucleus/AGN), yang artinya adalah galaksi yang secara teoritis menampung lubang hitam supermasif besar di tengahnya.

Dalam lima tahun, para ilmuwan telah meneliti bagian terluar dari galaksi menggunakan Teleskop Luar Angkasa Sinar Gamma Fermi. Sejak saat itu, mereka mendapati sejumlah gelombang radio yang terpancar dari konstelasi di luar angkasa. 

"Itu adalah kejutan yang menyenangkan, tetapi kemunculannya pada frekuensi radio yang berbeda juga membantu kami mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana galaksi aktif dapat berubah secara dramatis pada skala waktu dekade," imbuh Lister.