Bagikan:

JAKARTA - Hingga saat ini, Star Wars jadi salah satu film buatan sineas Hollywood yang paling melegenda. Tidak hanya di negara asalnya, film bergenre fiksi ilmiah itu bahkan cukup poluler di negara Asia termasuk Indonesia. Jika Anda belum menontonnya, cobalah untuk mempertimbangkan film ini. Namun sebelum mulai menonton, Anda disarankan tahu urutan film Star Wars.

Sebagai informasi, Saga yang hadir selama 42 tahun ini akhirnya selesai dengan kemunculan film terakhirnya yang berjudul Star Wars:The Rise of Skywalker, tayang pada Desember 2019 lalu. Meski demikian, kelegendaan Star Wars ternyata masih ada dan terus mengundang rasa penasaran dari para pecinta film dunia.

Mengapa Harus Tahu Urutan Film Star Wars?

Menonton film fiksi ilmiah George Lucas ini sebenarnya dapat diurutkan dengan dua cara, berdasarkan urutan kronologis cerita dan berdasarkan rilis filmnya. Perlu Anda ketahui, Saga yang telah dimulai sejak 1977 itu memiliki penggemar yang cukup fanatik. Mereka berpendapat bahwa menonton dengan urutan kronologis atau berdasarkan rilis masing-masing memiliki keistimewaan sendiri-sendiri.

Secara kronologis, Anda bisa menikmati Star Wars dengan mulai menonton episode The Phantom Menace. Bagi sebagian orang episode itu meninggalkan kesan yang tak menyenangkan. Dikutip dari pocket-lint, menonton secara kronologis juga merusak plot twist terbesar dalam serial itu.

Sedangkan menonton film st Star Wars dalam urutan rilis dianggap sedikit membingungkan. Namun masing-masing orang punya pengalaman yang berbeda saat menonton film ini berdasarkan rilisnya.

Urutan Film Star Wars berdasarkan Kronologis

Bagi Anda yang ingin mengikuti kisah Star Wars berdasarkan urutan kronologi, berikut rangkumannya yang dilansir dari Cnet, lengkap dengan sinopsis dan cuplikan filmnya.

Episode I: The Phantom Menace (1999)

Cerita ini berlangsung selama 32 tahun sebelum Pertempuran Yavin (Battle of Yavin – BBY) dan memulai kisah Skywalker Saga, dengan penemuan Anakin Skywalker kecil yang saat itu berusia 9 tahun di Tatooine. Jedi Master Qui-Gon Jinn menemukan anakin yang belakangan diketahui memiliki 'Force', medan energi yang mampu menghubungkan seluruh kehidupan di alam semesta.

Jedi Master Qui-Gon Jinn curiga Anakin adalah anak terpilih dan ditakdirkan untuk membawa keseimbangan jagad Force. Di sisi lain, seorang Dewa Sith bersekongkol dengan Darth Sidious yang bekerja secara rahasia untuk menumpas Jedi serta menumbangkan sistem politik Republik Galactic.

Episode II: Attack of the Clones (2002)

Anda akan dibawa maju 10 tahun menjadi 22 BBY (before the battle of Yavin). Dalam cerita ini, Anakin jadi murid Jedi Obi-Wan Kenobi dan remaja yang murung.

Sementara itu, pemberontak Jedi Count Dooku membujuk sistem bintang untuk meninggalkan Republik dan bergabung dengan Konfederasi Sistem Independennya. Dooku diam-diam ternyata murid Sith dari Darth Sidious, tokoh yang bekerja untuk Republik dan berusaha menciptakan kekacauan politik.

Episode III: Revenge of the Sith (2005)

Latar waktu film ini adalah 19 BBY. Clone Wars dan Darth Sidious mengambil langkah terkahir terkait rencana mereka mengambil alih galaksi, Republik berubah jadi Kekaisaran Galactic saat Sidious menyatakan diri sebagai Kaisar.

Anakin yang semula tokoh baik justru menyebrang ke sisi gelap dan berguru pada salah satu Sidious, Darth Vader, yang berusaha menghapus Ordo Jedi. Tanpa sepengetahuan Sith Lords, Padmé ternyata melahirkan anak kembar Anakin yang diberi nama Leia dan Luke.

Solo: A Star Wars Story (2018)

Petualangan film ini berlangsung sekitar 13-10 BBY. Dalam film juga diungkap hari-hari awal pilot roguish ace, Han Solo, sebelum bertemu dengan Skywalker.

Film ini akan memberi informasi lebih banyak tentang kapal paling penting di galaksi, Millenium Falcon, termasuk bagaimana Han membuat Kessel Run yang bersamanya di bawah 12 parsec.

Rogue One: A Star Wars Story (2016)

Sama halnya dengan Solo, Rogue One juga menjadi film antologi mandiri dari Star Wars. Film ini berlatar waktu 0 BBY yang menceritakan kemenangan besar pertama Aliansi Pemberontak yang saat itu melawan Kekaisaran. Film ini juga menjadi prolog untuk film Episode IV: A New Hope.

A New Hope (1977)

Di episode keempat ini penonton masih berada di waktu 0 BBY. Darth Vader bersikeras untuk mengetahui rencana Death Star yang dicuri. Ia juga berencana menangkap Putri Leia. Darth Vader juga mulai melihat rangkaian peristiwa yang menunjukkan Luke Skywalker dan Han Solo bergabung dengan Aliansi Pemberontak. Leia sendiri dapat diselamatkan sedangkan Bintang Kematian dihancurkan.

The Empire Strikes Back (1980)

Dalam episode ini, Leia, Luke, dan Han kembali bergabung di 3 ABY (After the Battle of Yavin), dengan Aliansi Pemberontak dalam pelarian dari Kekaisaran yang marah. Luke juga belajar cara ‘Force’ saat ia coba menjadi seorang Jedi. Selain itu ia menjumpai fakta bahwa Darth Vader adalah ayahnya.

Return of the Jedi (1983)

Di 4 ABY atau setahun kemudian, Aliansi Pemberontak menyerang Death Star kedua. Luke  berhadapan dengan Darth Vader di Bintang Kematian kedua, sedangkan Kaisar mencoba membuat Luke berpihak ke sisi gelap. Usaha tersebut gagal saat cinta Vander untuk Luke membawanya kembali ke sisi terang ‘Force’ hingga ia akhirnya membunuh kaisar.

Leia juga mendapati fakta bahwa ia merupakan saudara kembar Luke yang juga putri dari Darth Vader. Aliansi Pemberontak menghancurkan Bintang Kematian kedua dan memulai menjatuhkan Kekaisaran.

Episode VII: The Force Awakens (2015)

Episode tujuh ini terjadi pada tahun 34 ABY. Ada konflik baru yang muncul antara Republik yang sedang bertumbuh, dipimpin oleh Leia Organa-Skywalker dan The First Order, yang bangkit dari abu Kekaisaran. Dari semua konfilik, seorang gadis muda bernama Rey terjebak dari berbagai masalah.

The Last Jedi (2017)

Star Wars The Last Jedi (starwars.com)

Latar waktu episode ini terjadi sesaat setelah The Force Awakens, dan Kylo Ren akhirnya menguasai Orde Pertama. Setelah Luke berhasil ditemukan, Rey mencoba belajar cara Angkatan dan bertekad untuk memboyong Kylo Ren kembali ke cahaya. Upaya tersebut tampaknya gagal dan perlawanan hampir berhasil ditumpas.

Episode IX: The Rise of Skywalker (2019)

Film ini jadi penutup Star Wars yang diputar secara serentak pada 18 Desember 2019 lalu, yang memperlihatkan kembalinya Kaisar Palpatine sebagai Kylo Ren's The First Order dan para pemberontak yang dipimpin oleh Rey. Mereka bersiap melakukan konfrontasi terakhir di planet yang bernama Exegol.

Urutan Film Berdasarkan Rilis

Berikut ini adalah urutan film Star Wars berdasarkan tahun rilisnya di bioskop. Ada anggapa jika menonton berdasarkan rilis, Anda akan mendapati alur cerita yang campur aduk. Namun, semua patut dibuktikan.

Urutan Star Wars Berdasarkan Tahun Rilis

  1. Episode IV: New Hope (1977)
  2. Episode V: The Empire Strikes Back (1980)
  3. Episode VI: Return of the Jedi (1983)
  4. Episode I: The Phantom Menace (1999)
  5. Episode II: Attack of the Clones (2002)
  6. Episode III: Revenge of the Sith (2005)
  7. Episode VII: The Force Awakens (2015)
  8. Rogue One (2016)
  9. Episode VIII: The Last Jedi (2017)
  10. Solo (2018)
  11. Episode IX: The Rise of Skywalker (2019)

Urutan Film berdasarkan Aturan Rinster

Selain ditonton dengan urutan kronologis dan rilis, Anda bisa juga menikmati film fiksi ilmiah itu dengan aturan Rinster. Cara tersebut diciptakan oleh salah satu penggemar Star Wars bernama Ernest Rinster.

Menonton Star Wars dengan urutran rinster akan mengejutkan penonton di akhir film The Empire Strikes Back. Berikut ini urutan film Star Wars dengan cara Rinster.

  1. A New Hope (Episode IV) - 1977
  2. The Empire Strikes Back (Episode V) - 1980
  3. The Phantom Menace (Episode I) (Optional for machete method) - 1999
  4. Attack of the Clones (Episode II) - 2002
  5. Revenge of the Sith (Episode III) – 2005
  6. Return of the Jedi (Episode VI) - 1983
  7. The Force Awakens (Episode VII) - 2015
  8. The Last Jedi (Episode VIII) -2017
  9. The Rise of Skywalker (Episode IX) – 2019
  10. Rogue One (A Star Wars Story) -2016
  11. Solo (A Star Wars Story) - 2018

Urutan Film Star Wars dengan Cara Machete

Metode ini bisa dikatakan sebagai perampingan dari metode Rinster karena tak menyertakan film prekuel pertamanya The Phantom Menace (I). Film tersebut juga kerap dianggap sebagai cerita terlemah bagi Star Wars karena tak banyak berpengaruh pada cerita secara keseluruhan. Meski demikian, ada cerita yang tetap harus diikuti di film ini, salah satunya adalah saat Anakin diceritakan sebagai anak laki-laki yang tak bersalah.

Meski The Phantom Menace dianggap sebagai prekuel yang tak punya pengaruh apapun, membosankan, bahkan konyol, untuk penonton yang menyukai aksi dan potongan set yang pasti akan terlena.

Menonton urutan film Star Wars memang bisa dilakukan dengan beberapa cara. Namun, penilaian terkait film tersebut kembali ke masing-masing penonton. Untuk mendapatkan artikel menarik lain, kunjungi terus situs VOI.