Microsoft Terus Bakar Uang, Kali Ini Caplok Nuace Communications untuk Perkuat Bisnis Kesehatan
Ilustrasi microsoft (Wired)

Bagikan:

JAKARTA - Microsoft dikabarkan akan membeli perusahaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) Nuance Communications. Akuisisi senilai 16 miliar dolar AS atau setara Rp234 triliun itu bertujuan untuk memperkuat teknologi pengenalan suara sekaligus jaringan bisnis kesehatan.

Bloomberg News, melaporkan kesepakatan antara Nuance dan Microsoft, sedang berlangsung. Perusahaan besutan Bill Gates ini akan membayar 56 dolar AS per lembar saham Nuance, atau 23 persen lebih tinggi dari harga saham Nuance saat ini.

"AI adalah prioritas terpenting teknologi, dan kesehatan adalah penerapannya yang paling mendesak," kata CEO Microsoft Satya Nadella dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari The Verge.

Nuance dikenal dengan software Dragon buatannya yang menggunakan deep learning untuk mentranskripsi ucapan dan meningkatkan akurasinya dari waktu ke waktu dengan menyesuaikan dengan suara pengguna.

Mereka telah melisensikan teknologi ini ke banyak layanan, termasuk dalam aplikasi asisten suara Siri milik Apple. Adapun platform Dragon Medical One yang dikembangkan Nuance dapat diatur untuk mengenali istilah medis, dan telah digunakan lebih dari setengah juta dokter di seluruh dunia serta 77 persen rumah sakit di Amerika Serikat.

Nuance akan menjadi akuisisi terbesar kedua yang dilakukan Microsoft setelah membeli LinkedIn pada tahun 2016. Saat itu mereka mengeluarkan 26 miliar dolar AS untuk membeli jejaring kerja profesional tersebut.

Microsoft juga baru-baru ini mengakuisisi perusahaan game Zenimax dengan nilai 7,5 miliar dolar AS. Raksasa software dan cloud itu juga dikabarkan akan membeli Discord, layanan chat untuk gamer, dengan nilai sekitar 10 miliar dolar AS.

Di sisi lain, Microsoft juga memenangkan kontrak 22 miliar dolar AS atau sekitar Rp 174 triliun untuk memasok headset augmented reality (headset AR) untuk pasukan tempur/militer Angkatan Darat Amerika Serikat (U.S. Army). Rencananya teknologi futuristik ini akan digunakan sebagai Sistem Augmentasi Visual Terpadu (Visual Augmentation System)--sebagai untuk meningkatkan kesadaran tentara tentang lingkungan mereka serta kemampuan mereka untuk melihat target dan bahaya.