JAKARTA – Enam mantan karyawan Apple diduga terlibat dalam skema penipuan donasi yang merugikan perusahaan sebesar Rp2,4 miliar selama tiga tahun. Skema tersebut melibatkan manipulasi program Matching Gifts Apple, penipuan pajak, dan penggunaan organisasi amal sebagai alat pengalihan dana.
Menurut laporan dari CBS berdasarkan rilis Kantor Kejaksaan Santa Clara, kelompok ini dipimpin oleh Siu Kei Kwan, mantan CEO Hop4Kids dan akuntan untuk American Chinese International Cultural Exchange. Dengan akses istimewanya, Kwan diduga bekerja sama dengan lima karyawan Apple lainnya: Yathei Yuen, Yat C Ng, Wentao Li, Lichao Ni, dan Zheng Chang.
Mereka membuat donasi dalam jumlah besar ke kedua organisasi tersebut. Apple, yang memiliki program pencocokan donasi hingga 200%, mencocokkan jumlah tersebut. Setelah itu, donasi asli dikembalikan kepada para pelaku, sementara uang hasil pencocokan dari Apple masuk ke kantong Kwan.
Untuk memaksimalkan keuntungan, Kwan juga menawarkan layanan manipulasi laporan pajak agar mereka tetap bisa mengklaim kredit pajak atas donasi yang sebenarnya sudah mereka ambil kembali.
BACA JUGA:
Kantor Kejaksaan Santa Clara telah mengajukan dakwaan, termasuk pencurian besar, konspirasi melakukan kejahatan, sumpah palsu, dan penipuan pajak. Hukuman yang dijatuhkan dapat mencakup penjara, pembayaran ganti rugi, dan denda.
"Kasus ini menunjukkan komitmen kami untuk menindak tegas siapa pun yang menipu komunitas teknologi dan menyalahgunakan program amal penting serta sumber daya negara," kata Jaksa Wilayah, Jeff Rosen dalam pernyataannya. "Kami mengapresiasi langkah Apple yang proaktif dalam mengungkap penipuan ini dan bekerja sama dengan kantor kami. Kami mendorong komunitas teknologi lainnya untuk melakukan hal serupa. Ini musim liburan; sumbangkanlah secara legal untuk membantu mereka yang membutuhkan, bukan untuk keuntungan pribadi."
Tuduhan ini masih bersifat dugaan, dan jadwal sidang atas pencurian senilai Rp2,4 miliar serta laporan pajak palsu sebesar Rp1,6 miliar dari tahun 2018 hingga 2021 belum ditetapkan.
Simak breaking news dan berita pilihan Anda langsung di ponsel. Pilih saluran andalan akses berita voi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VamlU850gcfBaMTjry0w. Pastikan Anda sudah install aplikasi WhatsApp.