Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa tingkat literasi keuangan Gen Z (kelahiran  1997-2012) hanya sebesar 44,04 persen atau lebih rendah 3,94 persen dari generasi milenial.

Melihat fakta masih rendahnya tingkat literasi keuangan Gen Z di Indonesia, sebagai platform investasi terkemuka di Indonesia, Reku terus berupaya melakukan program literasi ke berbagai generasi, termasuk kalangan investor muda. 

Bulan lalu, Reku meluncurkan lebih dari 600 Saham AS di platformnya. Meskipun investor Saham AS didominasi (70 persen) oleh Millennial dan Gen Z, riset Reku melihat bahwa 40 persen masyarakat menghadapi kesulitan dalam memahami berita terkait Saham AS.

“Oleh karena itu, melalui fitur Insights, Reku merangkum informasi dengan berbagai metodologi dan teknik analisis yang mudah dipahami dalam satu score untuk memudahkan investor dalam mengambil keputusan,” kata Co-CEO Reku, Jesse Choi.

Dengan fitur ini, investor dapat dengan mudah mengetahui pemberitaan di media massa dan perbincangan di media sosial, serta memberikan notifikasi kepada investor ketika suatu perusahaan Saham AS tiba-tiba viral di Buzz Score. 

Kemudian, investor juga bisa memantau status harga Saham AS yang sedang diskon di Valuation Score yang serta mengidentifikasi perusahaan dengan fundamental yang kuat dan performa positif di Quality Score.

Selain itu, Jesse mengatakan fitur lain yang digemari generasi muda ialah Packs yang membantu investor berinvestasi ke sejumlah Saham AS dengan performa positif sekaligus serta berinvestasi seperti investor global ternama seperti Nancy Pelosi dan Harvard Endowment Fund.

“Ke depannya, Reku akan melanjutkan pengembangan fitur-fitur serta program edukasi yang bukan hanya menjembatani investor muda untuk berinvestasi, namun juga turut meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat khususnya generasi milenial dan Gen Z di Indonesia,” tegas Jesse.