Bagikan:

JAKARTA - Indonesia Financial Group (IFG), Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi berkomitmen mendorong penguatan literasi finansial khususnya terkait investasi bagi milenial dan Gen Z. Hal ini didasarkan pada kenyataan tingginya minat milenial dan Gen Z untuk berinvestasi, namun tidak dilandasi dengan pemahaman yang komprehensif terkait risiko, cara dan tujuan berinvestasi.

Bentuk konkrit dari komitmen tersebut adalah dukungan IFG terhadap kegiatan Goes to Campus bertajuk “Literasi Keuangan”, yang berlangsung di Universitas Trisakti, pada Selasa 24 September

Hadir sebagai salah satu narasumber mewakili IFG dalam kegiatan tersebut, Budi Hikmat, Head of Portfolio Analytical Group PT Bahana TCW Investment Management, salah satu Anggota Holding IFG, dengan materi utama “Jangan Tuwir Sebelum Tajir”.

Budi Hikmat mengungkapkan, sebagai generasi yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia ke depan, penting bagi milenial dan Gen Z memahami prinsip investasi yang memadai, terutama dalam hal pengelolaan risiko.

Karena itu, pemilihan investasi harus didasarkan pada sikap rasional terhadap produk, dengan mengenal produk investasi tertentu dengan baik, mengetahui risiko-risikonya, dan mencermati waktu investasi yang tepat. Hal ini dilakukan agar keputusan berinvestasi tersebut memberikan nilai tambah berkesinambungan untuk tujuan keuangan yang hendak dicapai.

“Salah satu prinsip investasi, yaitu pengelolaan risiko yang optimal. Beberapa pedoman dalam berinvestasi, antara lain be rational, patient and nimble, pricing the value not valuing the price,” ujar dia.

Budi Hikmat juga mengajak para mahasiswa untuk berkarir di industri keuangan, terutama di pasar modal dan investasi. Dia membagikan kiat-kiat bagi para mahasiswa yang ingin mempersiapkan diri dan berminat berkarir di sektor tersebut.

Sekretaris Perusahaan IFG Oktarina Dwidya Sistha menambahkan, IFG bersama Anggota Holding terus mendukung upaya pemerintah dalam penguatan literasi keuangan masyarakat, khususnya generasi milenial dan Gen Z. Pihaknya berharap generasi muda mendapatkan pemahaman yang tepat bagaimana melakukan analisa dan pengukuran terhadap rencana investasi dengan baik dan tepat sehingga dapat meminimalisasi risiko.

“Dukungan terhadap program ini semakin memperkuat peran strategis IFG terhadap penguatan literasi keuangan, khususnya investasi. Kami juga berharap program ini dapat mengerek literasi keuangan dan investasi di pasar modal, terutama dari kalangan generasi milenial dan Gen Z,” katanya.

Sekedar informasi, PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW), Anggota Holding IFG, saat ini menduduki peringkat pertama sebagai manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar pada Juli 2024 atau naik satu peringkat dari bulan sebelumnya. Adapun, dana kelolaan reksadana Bahana TCW tercatat sebesar Rp 44,42 triliun, dengan pangsa pasar yang dikuasai mencapai 9%.

Sementara itu, Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti Husna Leila Yusran mengatakan, pihaknya mengapresiasi program literasi finansial ini demi mengimbangi maraknya fenomena masyarakat yang mengambil jalan pintas solusi keuangan dengan berhutang. Sementara itu, masyarakat yang memiliki dana justru tidak tahu cara mengelola keuangan yang bijak.

“Generasi muda butuh pemahaman mengenai berbagai risiko saat harus mengambil keputusan terkait keuangan. Kami mengapresiasi program literasi keuangan di kampus ini dan terima kasih karena Trisakti telah menjadi tuan rumah. Mahasiswa kami mendapat bekal berharga terkait literasi keuangan,” jelas dia.