Bagikan:

JAKARTA – Meta, perusahaan induk Facebook, bersiap meluncurkan kacamata augmented reality (AR) pertamanya dalam konferensi tahunan Connect yang digelar di kantor pusatnya di Menlo Park, California. Acara ini diharapkan menjadi momen penting bagi CEO Meta, Mark Zuckerberg, yang telah lama mengarahkan perusahaan menuju teknologi metaverse sejak 2021.

Pada konferensi tersebut, Meta juga akan mengumumkan beberapa pembaruan terbaru untuk produk realitas virtual (VR) dan kecerdasan buatan (AI). Salah satu sorotan dari pembaruan AI adalah fitur suara baru untuk chatbot Meta, yang memungkinkan pengguna memilih suara selebritas seperti Judi Dench dan John Cena.  

Pengembangan kacamata AR ini merupakan upaya besar dari Meta, yang telah berinvestasi puluhan miliar dolar dalam teknologi metaverse, AI, dan AR. Namun, proyek ini menghadapi tantangan teknis yang signifikan. Kepala divisi Reality Labs Meta, yang fokus pada metaverse, bahkan menyatakan tahun lalu bahwa produk AR yang dapat dipasarkan masih "beberapa tahun lagi" dari realisasi. Kendati demikian, Meta terus bergerak maju dengan rencana ambisius mereka.

Menurut sumber yang dekat dengan proyek ini, kacamata AR generasi pertama hanya akan didistribusikan secara internal kepada beberapa pengembang terpilih pada tahun ini. Setiap unit kacamata ini memerlukan biaya produksi yang mencapai puluhan ribu dolar. Sumber tersebut, yang meminta identitasnya dirahasiakan karena tidak berwenang memberikan pernyataan resmi, juga mengungkapkan bahwa Meta berencana mengirimkan kacamata AR komersial pertama mereka ke pasar pada tahun 2027. Saat itu, diharapkan ada terobosan teknis yang akan mengurangi biaya produksi secara signifikan.

Mark Zuckerberg sendiri tampak mengonfirmasi pendekatan ini dalam sebuah acara podcast di San Francisco baru-baru ini, di mana ia menyebut bahwa Meta sudah "cukup dekat" untuk memamerkan prototipe pertama kacamata AR tersebut. Namun, hingga saat ini, Meta belum memberikan komentar resmi terkait detail rencana mereka.

Di tengah perjalanan menuju AR, Meta telah menemukan kesuksesan sementara dengan kacamata pintar Ray-Ban Meta yang dilengkapi kamera. Produk ini berhasil menjadi perangkat wearable AI paling populer di pasar berkat penambahan asisten digital bertenaga AI pada versi terbarunya.

Kacamata ini pertama kali diperkenalkan dalam acara Connect tahun lalu. Sejak dilengkapi dengan asisten AI, penjualan kacamata ini meningkat tajam. CEO dari EssilorLuxottica, perusahaan pembuat Ray-Ban, bahkan mengungkapkan bahwa penjualan kacamata pintar Ray-Ban Meta generasi baru dalam beberapa bulan sudah melebihi penjualan generasi sebelumnya selama dua tahun.

Meskipun Meta tidak merilis angka penjualan resmi, firma riset pasar IDC memperkirakan lebih dari 700.000 unit kacamata pintar Ray-Ban Meta telah dikirimkan sejak pembaruan AI tersebut diperkenalkan. Kesuksesan ini mendorong Meta untuk memperpanjang kerja sama dengan EssilorLuxottica, dan bahkan muncul spekulasi bahwa kacamata AR yang akan datang juga mungkin akan diberi merek Ray-Ban.

Dalam waktu dekat, Meta juga berencana untuk meluncurkan generasi baru dari kacamata pintar Ray-Ban Meta, yang akan dilengkapi dengan layar yang dapat menampilkan teks dan gambar dasar melalui lensa. Selain itu, Meta terus merilis pembaruan perangkat lunak untuk meningkatkan kemampuan asisten AI pada kacamata yang ada. Pada April lalu, Meta meluncurkan pembaruan yang memungkinkan asisten AI untuk mengidentifikasi dan berbicara tentang objek yang dilihat oleh pemakainya.

Dengan semua inovasi ini, Meta tampak bertekad untuk memimpin pasar teknologi AR dan AI di masa depan, meskipun jalan menuju kesuksesan komersial masih dipenuhi dengan tantangan teknis dan finansial