Bagikan:

JAKARTA - Dalam sebulan terakhir, Near Protocol (NEAR) mencatatkan kenaikan harga yang mengesankan sebesar 50%. Proyek blockchain ini berhasil menarik perhatian banyak investor dan pengamat industri kripto. Menurut informasi Cointelegraph, kenaikan signifikan ini dipicu oleh beberapa faktor kunci yang mencakup peningkatan aktivitas jaringan, total nilai terkunci (TVL) yang meningkat, serta pembaruan besar di jaringan yang memperkuat daya tarik Near Protocol di dunia blockchain. 

  1. Implementasi Sharding

Salah satu faktor utama yang mendukung pertumbuhan Near Protocol adalah keberhasilan implementasi teknologi sharding pada jaringannya. Sharding merupakan inovasi yang memungkinkan blockchain meningkatkan skalabilitas tanpa mengorbankan keamanan dan desentralisasi. Dengan pembaruan Near 2.0 yang diluncurkan pada 12 Agustus 2024, Near Protocol menjadi blockchain kedua yang menerapkan sharding setelah Elrond (EGLD).

Teknologi ini menjadikan Near lebih cepat dan efisien dibandingkan Ethereum, dengan biaya transaksi yang lebih rendah. Permintaan terhadap aplikasi terdesentralisasi (DApps) juga meningkat, sehingga sharding memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan jangka panjang Near. Implementasi sharding ini telah memposisikan Near Protocol untuk pertumbuhan yang stabil dan jangka panjang seiring dengan meningkatnya permintaan untuk aplikasi terdesentralisasi.

  1. Kenaikan Aktivitas Jaringan dan TVL

Data on-chain menunjukkan adanya lonjakan aktivitas di jaringan Near Protocol. Dalam periode antara 25 Agustus hingga 24 September 2024, jumlah transaksi harian meningkat sebesar 42%, sementara jumlah alamat baru bertambah 30,8%. Pertumbuhan aktivitas ini menggambarkan adopsi yang terus meningkat dari berbagai proyek berbasis Near.

Peningkatan aktivitas tersebut juga berdampak langsung pada Total Value Locked (TVL), yang mencerminkan jumlah dana yang didepositkan di protokol berbasis Near. TVL Near meningkat 34%, dari 183,7 juta Dolar AS (Rp2,7 triliun) pada 7 September menjadi 246,5 juta Dolar AS (Rp3,7 triliun) pada 24 September. Pertumbuhan TVL ini menunjukkan minat yang lebih besar dari pengguna dan semakin banyaknya aset yang dikelola di dalam ekosistem Near.

  1. Peningkatan Minat di Pasar Derivatif

Selain itu, minat di pasar derivatif untuk Near Protocol juga menunjukkan peningkatan signifikan. Berdasarkan data dari Coinglass, Open Interest (OI) NEAR melonjak dari 114,9 juta Dolar AS (Rp1,7 triliun) pada 7 September menjadi 279,2 juta Dolar AS (Rp4,2 triliun) pada 24 September—tingkat tertinggi sejak Juni 2024. Kenaikan OI ini menandakan bahwa ada aliran modal baru yang masuk ke pasar, dengan pembelian baru yang mendorong harga naik lebih tinggi.

Secara teknikal, NEAR telah berhasil menembus beberapa hambatan penting di grafik harian, seperti garis tren menurun dan rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) 50-hari di 4,40 Dolar AS (Rp66.418), EMA 100-hari di 4,75 (Rp71.701), dan EMA 200-hari di 4,87 Dolar AS (Rp73.512). Posisi ini menunjukkan bahwa tren kenaikan masih kuat, dengan target selanjutnya berada di sekitar 6 Dolar AS (Rp90.570) hingga 6,45 Dolar AS (Rp96.362). Namun, jika harga ditutup di bawah EMA 50-hari, ada potensi penurunan kembali hingga 32% untuk menguji level terendah sebelumnya di 3,50 Dolar AS (Rp52.832).