Bagikan:

JAKARTA - Reku, platform investasi dan jual-beli aset kripto di Indonesia, mencatat peningkatan pertumbuhan fitur staking sejak diluncurkan satu tahun lalu yakni pada Juni 2023 lalu.

Fitur staking di Reku memungkinkan pengguna mendapatkan rewards hingga 12,5 persen per tahun. Selain itu, pengguna juga mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga per koinnya serta bisa melakukan stake dan unstake secara fleksibel. 

“Rata-rata volume transaksi bulanan staking meningkat sebanyak tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu,” kata Jesse Choi selaku Co-CEO Reku dalam sebuah pernyataan yang diterima pada Kamis, 25 Juli.

Menurut Jesse, pertumbuhan ini bukan hanya menggambarkan tingginya minat terhadap staking, namun juga menunjukkan staking sebagai salah satu pilihan utama investor kripto. 

“Sebagai platform yang pertama kali meluncurkan staking terdaftar Bappebti, Reku bangga dapat mengakomodasi kebutuhan investor dan membantu dalam mengoptimalkan strategi investasinya,” jelas Jesse.

Peningkatan signifikan terjadi pada bulan Maret 2024 lalu, yang bertepatan pada Bitcoin yang menyentuh All-Time-High (ATH) di level Rp1 miliar sebelum periode halving yang turut mempengaruhi altcoin seperti Ethereum, MATIC, dan sejumlah altcoin lain.

“Ini menandakan bahwa staking merupakan salah satu strategi yang dapat dimanfaatkan saat kondisi pasar menghijau maupun sideways. Terlebih bagi investor yang berfokus pada investasi jangka panjang dan tidak memiliki banyak waktu untuk trading,” pungkasnya.

Sebagai informasi, saat ini terdapat delapan (8) aset kripto yang tersedia di fitur staking Reku, yakni Ethereum, Cardano, Solana, Polygon, Polkadot, Tezos, NEAR Protocol, dan Kusama, yang akan terus bertambah.