LUNC dan USTC Melonjak Lagi, Pasar Kripto Mulai Bergolak
Aset kripto LUNC dan USTC mengalami lonjakan harga. (Foto; Dok. Zipmex)

Bagikan:

JAKARTA - Pasar kripto mengalami pergerakan yang dinamis dalam beberapa hari terakhir. Dua token yang mencuri perhatian adalah Terra Luna Classic (LUNC) dan Terra Classic USD (USTC), yang merupakan bagian dari ekosistem Terra Classic. Kedua token ini mengalami kenaikan harga yang signifikan, tetapi juga fluktuasi yang tinggi.

LUNC, versi terbaru dari Terra Luna asli, menunjukkan kenaikan luar biasa sebesar 26% selama seminggu terakhir. Lonjakan ini mencapai puncaknya pada 27 November, dengan token mencapai $0.000128 (Rp1,97) sebelum momentum merosot, harga turun menjadi $0.000095 (Rp 1,46). Meskipun mengalami penurunan ini, LUNC mencatat peningkatan signifikan sebesar 27,70% selama tujuh hari terakhir dan kenaikan lebih impresif sebesar 49,23% selama sebulan terakhir.

Demikian pula, USTC, stablecoin yang terkait dengan dolar dan tetap terkait sejak kejatuhan tahun 2022, mencuri perhatian dengan kenaikan lebih dari 200%. Meskipun mencapai puncaknya di $0.078 (Rp1.199,85), harga beradaptasi menjadi $0.03147 (Rp484,32) sebelum menetapkan titik supportnya.

Meskipun demikian, USTC pulih dengan kenaikan sebesar 205,53% selama seminggu terakhir dan kenaikan sebesar 233,95% selama sebulan. Selain itu, pada saat laporan ini ditulis, USTC berhasil meniadakan tekanan bearish dengan melonjak sebesar 15,90% menjadi $0.046125 (Rp 710,67), menurut CoinStats.

Salah satu pendorong utama dari pergerakan harga ini adalah akuisisi strategis terbaru USTC oleh Terra Classic Labs, yang juga berdampak positif pada nilai LUNC. Meskipun mengalami tren negatif baru-baru ini, penurunan lebih dari 20%, USTC beralih ke momentum bullish dalam satu hari terakhir. Kebangkitan ini dikaitkan dengan pemulihan bullish LUNC setelah Bitcoin (BTC) melonjak melewati $38.000 (Rp585,87 juta).

Meskipun sangat fluktuatif, kedua token ini telah menarik perhatian signifikan dalam komunitas kripto. Analis dari Santiment menyarankan bahwa reli harga awal LUNC dan USTC mungkin dipicu oleh rasa takut ketinggalan atau Fear of Missing Out (FOMO) di antara para investor. Namun, mereka juga memperingatkan bahwa volatilitas yang tinggi dapat menimbulkan risiko bagi para pedagang yang tidak berhati-hati.

Kendati demikian, pasar kripto masih belum stabil dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. LUNC dan USTC adalah contoh dari token yang dapat memberikan peluang, tetapi juga risiko, bagi para investor. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset mendalam dan analisis yang cermat sebelum memutuskan untuk memasuki pasar kripto.