JAKARTA - Komunitas Terra Luna Classic (LUNC) telah membakar lebih dari 726 juta USTC melalui migrasi kontrak Anchor Protocol. Langkah ini dilakukan setelah proposal 12135 disetujui oleh mayoritas komunitas LUNC, meskipun prosesnya cukup ketat dengan persentase suara yang bervariasi di antara validator dan delegator.
Pembakaran ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan bagi ekosistem Terra Luna Classic, terutama setelah Terraform Labs (TFL) diperintahkan untuk menghentikan operasinya oleh pengadilan kebangkrutan AS.
Proposal ini disetujui dengan dukungan 27,23% suara dari komunitas, dengan hampir 25% validator memberikan suara “Ya” dan 48% lainnya memilih abstain, termasuk validator Allnodes. Namun, dukungan dari delegator sangat kuat, dengan 92% di antaranya mendukung pembakaran token ini.
Walau begitu, migrasi kontrak yang sama di Mirror Protocol gagal membakar 46 juta USTC, dan saat ini penyelidikan sedang dilakukan oleh pengembang untuk mengetahui penyebab kegagalan tersebut. Proposal baru telah diajukan untuk mencoba kembali proses pembakaran yang gagal ini.
BACA JUGA:
Dikutip dari Coingape, CEO Terraform Labs, Chris Amani, menyatakan bahwa semua aset Terra Luna Classic yang dimiliki TFL harus dibakar sesuai dengan putusan pengadilan. TFL juga dipastikan tidak akan lagi berinteraksi dengan jaringan Columbus-5 atau Phoenix-1 setelah 31 Oktober. Hal ini menandakan bahwa pembakaran atau transfer token akan semakin sulit setelah tenggat waktu tersebut.
Berita ini memicu lonjakan harga di ekosistem Terra Luna Classic. Harga LUNC naik 2% dalam 24 jam terakhir, saat ini diperdagangkan di kisaran 0,0000858 Dolar AS (sekitar Rp1,30). Meskipun kenaikan harga terjadi, volume perdagangan masih rendah di tengah tekanan yang dirasakan pasar kripto secara umum.
Di sisi lain, harga USTC juga meningkat 2%, dengan harga saat ini mencapai 0,01798 Dolar AS (sekitar Rp273), meskipun volume perdagangan turun 37% dalam periode yang sama.