Sepanjang Tahun 2020, Razer Catatkan Pendapatan Hingga Rp17 Triliun
CEO Razer Fintech, Li Meng Lee (tangkapan layar)

Bagikan:

JAKARTA - Razer berhasil membukukan pendapatan sebesar 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp17 triliun. Hal itu menjadi akumulasi pendapatan terbanyak dari perusahaan periferal game tersebut, sepanjang 2020. 

"2020 merupakan tahun yang luar biasa bagi Razer dan merupakan tahun yang menandakan sebuah titik perubahan secara bisnis. Terlepas dari ketidakpastian pasar global karena pandemi COVID-19, Razer melewati target pendapatan 1 miliar dolar AS," kata Min-Liang Tan, Co-Founder dan CEO Razer dalam diskusi daring, Rabu, 24 Maret.

Pertumbuhan ini mendorong perusahaan menghasilkan laba bersih GAAP sebesar 800 ribu dolar AS, dibandingkan dengan marjin kerugian produksi di tahun sebelumnya. Menurut kepala strategi dan CEO Razer Fintech, Li Meng Lee, tingkat pencapaian perusahaan meningkat sebesar 32,9 persen, sejak pencatatan publik 2017.

Berdasarkan rilis pendapatan terbaru perusahaan, segmen perangkat keras Razer menyumbang lebih dari 1 miliar dolar AS dari total pendapatannya. Bisnis periferal ini mencakup kategori mouse, keyboard, dan headset.

"Peningkatan penjualan ini meningkat dari tahun sebelumnya. Mungkin sebagai efek dari permintaan yang tinggi dari konsumer, meskipun adanya dampak yang besar pada produksi di awal tahun karena adanya pandemi COVID-19," kata Lee.

Segmen layanan dan jasa keuangan yang menaungi bisnis Razer Gold dan Razer Fintech, juga mengalami peningkatan pendapatan pada tahun 2020. Tercatat pengguna jasa ini tumbuh 66,8 persen YoY menjadi 128,4 juta dolar AS. 

"Hal ini didorong oleh masuknya pedagang baru dari sisi e-commerce online, ritel konsumen serta industri makanan dan minuman, dengan pertumbuhan sekitar 191% dari tahun-ke-tahun mencapai lebih dari 50,000 pedagang," paparnya.

Untuk segmen perangkat lunaknya, Razer mengatakan bahwa total akun pengguna meningkat 53,8 persen YoY menjadi sekitar 123 juta, dengan pengguna aktif bulanan melonjak lebih dari 68,2 persen. Lonjakan ini termasuk pengguna peluncur gimnya Razer Cortex, platform internet of things Razer Synapse, dan hub pencahayaan sistem Razer Chroma.

Ke depan, Razer mengatakan akan terus memantau situasi pasar, mengingat pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung, dan inisiatifnya untuk mendorong profitabilitas berkelanjutan, yang mencakup pengenalan perangkat keras baru, peningkatan margin perangkat keras, investasi, dan kegiatan merger dan akuisisi, di antara orang lain.