JAKARTA - Produsen rokok milik konglomerat Susilo Wonowidjojo, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mau mengadakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Kamis, 30 Juni 2022. Salah satu agenda ialah penetapan penggunaan laba bersih, yang diharapkan menjadi dividen.
Manajemen Gudang Garam mengatakan RUPST akan diselenggarakan di Grand Surya Hotel, Kediri, Jawa Timur. Ada lima agenda dalam RUPS, salah satunya perihal penetapan penggunaan laba bersih.
Manajemen GGRM belum menjelaskan lebih lanjut terkait agenda penggunaan laba. Namun, yang pasti, investor akan menanti pembagian dividen dari perusahaan rokok asal kota Kediri ini.
Tahun lalu, Gudang Garam membagikan dividen tunai sebesar Rp5 triliun atau setara Rp2.600 per saham dari kinerja laba pada 2020. Pada 2021, GGRM mencetak pendapatan sebesar Rp124,88 triliun naik 9,08 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp114,47 triliun.
Meski pendapatan perseroan meningkat, tetapi, GGRM mencatatkan laba usaha yang tergerus menjadi Rp7,36 triliun dari Rp10,04 triliun. Alhasil, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp5,6 triliun pada 2021 anjlok 23,83 persen dari Rp7,64 triliun pada 2020.
Adapun, total aset GGRM tercatat naik menjadi Rp89,96 triliun per 31 Desember 2021 dibandingkan dengan Rp78,19 triliun pada 2020. Rinciannya, aset lancar naik menjadi Rp59,31 triliun dari Rp49,53 triliun dengan naiknya inventori menjadi Rp47,45 triliun.
BACA JUGA:
Sedangkan, aset tidak lancar naik menjadi Rp30,65 triliun dari Rp28,65 triliun seiring kenaikan aset tetap bersih menjadi Rp 29,78 triliun. Di sisi lain, total liabilitas GGRM naik menjadi Rp30,67 triliun per 2021 dibandingkan dengan Rp19,66 triliun pada 2020.
Kenaikan terutama pada liabilitas jangka pendek menjadi Rp28,36 triliun dari Rp17 triliun, hal ini karena meningkatkan utang cukai, PPN, dan pajak rokok menjadi Rp16,1 triliun dari hanya Rp9,05 triliun. Adapun, liabilitas jangka panjang turun menjadi Rp2,3 triliun dari Rp2,65 triliun.
Posisi ekuitas GGRM hingga 31 Desember 2021 yakni sebesar Rp59,28 triliun naik dari 2020 sebesar Rp58,52 triliun. Posisi kas dan setara kas akhir tahun GGRM turun menjadi Rp3,77 triliun per 2021 dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp4,76 triliun.