JAKARTA - Perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada semester I 2021. Namun emiten berkode saham GGRM ini mencatatkan penurunan laba bersih di enam bulan pertama 2021.
Dalam laporan keuangan Gudang Garam yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Minggu 8 Agustus, perusahaan milik konglomerat Susilo Wonowidjojo ini membukukan pendapatan Rp60,58 triliun pada semester I 2021. Pendapatan GGRM itu naik 12,92 persen year on year (yoy) dari Rp53,65 triliun pada semester I 2020.
Namun demikian, biaya pokok penjualan produsesn rokok Gudang Garam Filter dan Surya Pro ini membengkak hingga Rp54,04 triliun per Juni 2021 dari sebelumnya Rp44,99 triliun. Laba bruto GGRM pada semester I 2021 pun terpangkas menjadi Rp6,54 triliun dari sebelumnya Rp8,66 triliun.
Alhasil, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp2,31 triliun. Raihan laba bersih itu anjlok cukup dalam, yakni 39,53 persen yoy dari Rp3,82 triliun pada semester I 2020.
BACA JUGA:
Gudang Garam menggelontorkan kas bersih untuk investasi senilai Rp2,26 triliun per Juni 2021, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,51 triliun. Kas dan setara kas pada akhir periode semester I 2021 senilai Rp6,56 triliun, turun dari Rp8,25 triliun per Juni 2020.
Total liabilitas GGRM per Juni 2021 turun menjadi Rp18,6 triliun dari akhir tahun lalu Rp19,67 triliun. Pada semester I 2021, liabilitas jangka pendek mencapai Rp15,93 triliun turun dari sebelumnnya Rp17 triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang sejumlah Rp2,67 triliun, naik tipis dari Rp2,65 triliun.
Sementara total ekuitas Gudang Garam mencapai Rp60,83 triliun per Juni 2021, naik dari akhir 2020 sejumlah Rp58,52 triliun. Total aset GGRM pun naik menjadi Rp79,44 triliun dari sebelumnya Rp78,19 triliun.