Bagikan:

JAKARTA – Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) AS menyerahkan kontrak Data Satelit Cuaca kepada Spire Global, penyedia layanan data satelit. Kontrak ini diserahkan pada Senin, 9 September.

Spire menjelaskan bahwa kontrak senilai 3,8 juta dolar AS (Rp59 miliar) ini akan berlaku mulai Rabu, 18 September yang akan datang. Perusahaan tersebut akan menyediakan data Okultasi Radio (RO) untuk satelit cuaca hingga 18 September tahun depan.

Data RO dari Spire menyediakan profil vertikal pengukuran atmosfer yang mencakup tekanan, kelembaban, hingga suhu yang dapat menjangkau titik di seluruh dunia. Data ini akan digunakan sebagai prakiraan cuaca, model cuaca antariksa, dan penelitian iklim NOAA.

Spire menjelaskan bahwa kontrak Data Satelit Cuaca dari NOAA merupakan bagian dari kontrak Pengiriman Tak Terbatas Kuantitas Tak Terbatas (IDIQ). Kontrak dengan batas 59 juta dolar AS (Rp911 miliar) itu untuk Pembelian Data Okultasi Radio Program Data Cuaca Komersial NOAA II.

Mike Eilts, Manajer Umum Cuaca dan Iklim Spire Global, meyakini bahwa perusahaannya terpilih karena satelitnya yang andal. Menurut Eilts, satelit Spire bisa menyediakan kumpulan data yang unik sehingga dapat membantu NOAA dalam meningkatkan prediksi cuaca.

"Kerja sama berkelanjutan kami dengan NOAA menunjukkan kekuatan kemitraan pemerintah dengan industri satelit komersial untuk meningkatkan prakiraan cuaca," ungkap Eilts, dikutip dari situs resmi Spire Global. 

Selain fokus pada prakiraan cuaca yang hampir real-time, Spire Global juga menyediakannya data satelit untuk mendukung penelitian iklim. Harapannya, data tersebut dapat melindungi nyawa seluruh manusia dari kondisi cuaca yang buruk.