JAKARTA – Spire Global, perusahaan analitik luar angkasa, mendapatkan kontrak dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) AS untuk menyediakan data okultasi radio (RO).
Kontrak senilai 9,4 juta dolar (Rp145 miliar) ini dibuat untuk periode 8 bulan. Menurut rilis resmi Spire, kontrak Indefinite Delivery Indefinite Quantity (IDIQ) untuk Radio Occultation Data Buy II ini merupakan bagian dari Program Data Cuaca Komersial milik NOAA.
Selama kontrak ini berjalan, Spire akan menggunakan data RO untuk prakiraan cuaca operasional NOAA, membuat model cuaca luar angkasa, meneliti iklim, dan masih banyak lagi. Data RO yang akan digunakan terdiri dari pengukuran atmosfer di seluruh penjuru dunia.
“Melalui hubungan jangka panjang kami dengan NOAA, kami menggunakan pengukuran okultasi radio berbasis ruang angkasa untuk memenuhi kebutuhan prakiraan cuaca yang akurat … dan memitigasi dampak cuaca ekstrem,” kata Wakil Presiden Penjualan Federal Spire, Chuck Cash.
BACA JUGA:
Sesuai dengan pernyataan Cash, IDIQ bukan kontrak pertama yang Spire terima dari NOAA. Pada September tahun lalu, perusahaan itu menerima kontrak Commercial Weather Data Pilot (CWDP) senilai 2,8 juta dolar AS (Rp43 miliar).
Kontrak penggunaan data observasi Global Navigation Satellite System Reflectometry (GNSS-R) untuk memajukan pemahaman mengenai iklim, cuaca, serta kondisi lautan itu masih berjalan dan akan berakhir pada Oktober tahun ini.
Dengan demikian, Spire sedang mengantongi dua kontrak dari NOAA untuk saat ini. Perusahaan tersebut akan terus memberikan data yang kuat mengenai kondisi Bumi menggunakan satelit dan teknologi frekuensi radio secara real-time.