Bagikan:

JAKARTA – Perseverance, robot penjelajah buatan NASA, sedang mendaki ke tepi Kawah Jezero. Pendakian ini tidak berjalan dengan mulus karena Mars berada di musim badai debu selama beberapa minggu terakhir.

NASA mengatakan bahwa jumlah debunya terus mengalami peningkatan sehingga pandangan Perseverance menjadi lebih kabur. Meski badai debu ini menyulitkan tim dan juga robot penjelajah, NASA menganggap badai ini sebagai kesempatan unik mempelajari debu.

"Aktivitas debu biasanya paling tinggi sekitar waktu ini," kata NASA dalam situs resminya. "(badai debu) memberikan kesempatan besar bagi para ilmuwan atmosfer kami untuk mempelajari cara badai debu terbentuk, berkembang, dan menyebar di seluruh planet."

Perseverance dilengkapi alat yang dapat memantau keadaan cuaca di Mars. Robot penjelajah ini dilengkapi instrumen Mars Environmental Dynamics Analyzer (MEDA) untuk mempelajari atmosfer Mars dan menyediakan laporan cuaca secara rutin.

Instrumen ini akan memaksimalkan pengetahuan tim Perseverance mengenai musim badai debu. Untuk membantu pengamatan Perseverance, tim juga mengarahkan instrumen Mastcam-Z secara rutin ke langit untuk menilai kerapatan optik atmosfer.

Menurut hasil pengamatan tim, badai debu ini hanya terjadi di beberapa lokasi, tetapi tidak dijelaskan apa saja wilayahnya. Kemungkinan besar, badai debu ini tidak akan melanda seluruh planet seperti tahun 2018 dan diperkirakan akan berakhir dalam beberapa minggu mendatang.

"Setiap hari kami menilai data atmosfer baru. Semoga langit akan semakin cerah saat kami terus mendaki dalam beberapa minggu mendatang, karena kami mengharapkan pemandangan dasar kawah dan delta Jezero yang menakjubkan," jelas NASA.