Bagikan:

JAKARTA – Zoom, penyedia platform telekomunikasi, membagikan hasil survei dengan judul Menavigasi Masa Depan Pekerjaan: Perspektif Global tentang Model dan Teknologi Hybrid di acara EX Summit 2024.

Di dalam laporan tersebut, tercatat bahwa 84 perusahaan di Asia Pasifik menerapkan sistem kerja hybrid. Sekitar 83 persen karyawan di kawasan yang sama setuju dengan penerapan sistem kerja ini. Menurut mereka, gaya kerja hybrid terasa lebih produktif.

Ketika perusahaan menerapkan sistem kerja ini, mereka membutuhkan teknologi yang bisa mengatasi kendala karyawan dalam berkomunikasi. Salah satu teknologi yang bisa perusahaan gunakan adalah platform dengan dukungan Kecerdasan Buatan (AI) generatif.

"Perusahaan saat ini dihadapkan oleh tantangan baru untuk menemukan pola kerja hybrid yang paling sesuai, sembari menyesuaikan kebutuhan karyawan," kata Ricky Kapur, Head of Asia Pacific Zoom. "Teknologi yang berkembang dengan pesat seperti kecerdasan buatan (AI) (juga menjadi tantangan baru)."

Hasil survei ini juga mendalami kebutuhan karyawan terhadap teknologi AI. Tingkat penggunaan AI tertinggi ditemukan di alat untuk membuat transkripsi dan rangkuman. Pemanfaatan alat ini mencapai 53 persen di wilayah Asia Pasifik.

Teknologi lainnya yang banyak digunakan adalah chatbot. Penggunaan media AI ini mencapai 59 persen. Meski AI sudah banyak diterapkan di berbagai perusahaan, penggunaan teknologi ini masih belum maksimal.

"Meskipun studi kami menunjukkan bahwa para pemimpin perusahaan di Asia Pasifik menyadari manfaat produktivitas untuk karyawannya dengan mengadopsi AI di tempat kerja, banyak dari mereka yang belum memanfaatkan AI dengan maksimal," jelas Ricky.

Dari hasil pengamatan Zoom, perusahaan itu menyimpulkan bahwa pemilihan teknologi yang tepat merupakan hal yang harus dilakukan perusahaan. Mereka juga harus bisa memilih perangkat AI yang sesuai dengan kebutuhan karyawan.

Jika memilih perangkat yang kurang memadai atau tidak bekerja secara maksimal, perusahaan akan menghadapi kesulitan dalam menerapkan sistem kerja hybrid atau menerapkan fleksibilitas di lingkungan kerja mereka.