JAKARTA – Axiom Space bekerja sama dengan Nokia untuk menghadirkan pakaian antariksa yang lebih canggih. Keduanya akan mengintegrasikan komunikasi 4G LTE ke dalam pakaian antariksa untuk misi Artemis 3.
Dalam laporan terbarunya, Axiom Space mengatakan bahwa Nokia akan membantunya dalam menghadirkan jaringan seluler berkecepatan tinggi di pakaian antariksa buatannya. Pakaian khusus di luar angkasa ini diberi nama Exploration Extravehicular Mobility Unit (xEMU).
Harapannya, jaringan komunikasi dari Nokia dapat mendukung perekaman video High-definition (HD), data telemetri, dan transmisi suara meskipun astronot berada di jarak yang sangat jauh. Seluruh kemampuan ini akan mendukung jalannya misi eksplorasi Artemis 3 di Bulan.
Russell Ralston, Wakil Presiden Eksekutif Axiom Space untuk Aktivitas Ekstravehicular, mengatakan bahwa teknologi Nokia akan membangun pakaian antariksa generasi berikutnya. Inovasi cerdas ini akan memfasilitasi komunikasi dan pertukaran data antara Bumi dan Bulan.
"Menambahkan kemampuan jaringan 4G LTE berkecepatan tinggi di Bulan akan berfungsi sebagai jembatan penting yang menghubungkan astronot ke Bumi, memfasilitasi pertukaran data, dan memungkinkan komunikasi video HD dalam jarak jauh," ujar Ralston.
BACA JUGA:
Teknologi yang akan Nokia gunakan adalah Sistem Komunikasi Permukaan Bulan (LSCS) yang dipelopori oleh Nokia Bell Labs. Rencananya, teknolog ini akan diluncurkan melalui misi IM-2 dari Intuitive Machine. Setelah itu, teknologinya akan diadaptasi ke pakaian antariksa xEMU.
LSCS akan memiliki dua komponen, yaitu jaringan di dalam kotak yang menggabungkan elemen radio, stasiun pangkalan, dan jaringan inti dari jaringan seluler terestrial. Selain itu, ada modul perangkat yang akan direkayasa untuk bertahan di lingkungan Bulan yang ekstrem.
Presiden Bell Labs Solutions Research Nokia Thierry E. Klein menyoroti pentingnya kebutuhan astronot. Penjelajah luar angkasa ini tak hanya membutuhkan tempat tinggal dan makanan, tetapi juga jaringan canggih yang mempermudah tugas penting mereka.
"Kami memanfaatkan teknologi berbasis standar yang sama yang menghubungkan miliaran perangkat di Bumi setiap hari, sekaligus menghadirkan inovasi dan teknologi baru untuk mengatasi tantangan khusus yang dihadapi di luar angkasa," ungkap Klein.