Bagikan:

JAKARTA - Rumah mode papan atas Italia Prada mengumumkan kerja sama dengan Axiom Space, perusahaan pembuat stasiun luar angkasa komersial pertama di dunia.

Berangkat dari kerja sama ini, Prada nantinya akan mengembangkan pakaian luar angkasa untuk misi antariksa Artemis III NASA ke Bulan yang dijadwalkan pada tahun 2025 mendatang.

Pakaian tersebut akan digunakan untuk pendaratan pertama di Bulan, sejak misi Apollo 17 pada Bulan Desember 1972. Ini juga akan menjadi yang pertama yang menempatkan seorang wanita di Bulan.

"Kami sangat senang dapat bermitra dengan Prada dalam pakaian antariksa Axiom Extravehicular Mobility Unit (AxEmu)," kata Michael Suffredini, kepala eksekutif Axiom Space, dilansir dari The National News 10 Oktober.

"Keahlian teknis Prada dalam hal bahan mentah, teknik manufaktur dan konsep desain inovatif akan menghadirkan teknologi canggih yang berperan penting dalam memastikan tidak hanya kenyamanan astronot di permukaan bulan, tetapi juga pertimbangan faktor manusia yang sangat dibutuhkan yang tidak ada pada pakaian antariksa sebelumnya," terang Suffredini.

Untuk membuat pakaian tersebut, tim Axiom Space dan insinyur Prada akan bekerja sama untuk sepenuhnya mendesain ulang pakaian yang ada, menggunakan bahan dan fitur desain yang canggih.

Pakaian tersebut akan lebih ramah pengguna, sekaligus melindungi kru dari lingkungan luar angkasa dan permukaan bulan yang tidak bersahabat, kata perusahaan tersebut.

"Eksperimen, teknologi mutakhir, dan pengetahuan desain kami selama puluhan tahun kini akan diterapkan pada desain pakaian antariksa untuk era Artemis. Ini merupakan perayaan sejati atas kekuatan kreativitas dan inovasi manusia untuk memajukan peradaban," ujar Lorenzo Bertelli, direktur pemasaran grup Prada.

Diketahui, suhu di luar angkasa rata-rata minus 270°C, sehingga pakaian tersebut sangat penting untuk menjaga suhu tubuh awak kapal yang tepat, sekaligus menawarkan perlindungan penting dari radiasi.

Selain memasok oksigen kepada astronot, pakaian tersebut juga akan melindungi mereka dari debu luar angkasa, yang terdiri dari potongan-potongan kecil batu yang bergerak berkali-kali lebih cepat daripada peluru.

Pakaian luar angkasa saat ini berat dan tidak praktis, sehingga menimbulkan dampak fisik bagi pemakainya. Diharapkan material baru yang dikembangkan akan membantu menyelesaikan beberapa masalah ini, memberikan kebebasan bergerak yang lebih besar kepada awak kapal, yang pada gilirannya akan berdampak pada eksplorasi dan eksperimen yang dilakukan.

Direncanakan pada tahun 2025, misi ini juga merupakan misi pertama ke Kutub Selatan Bulan yang belum pernah dijelajahi sebelumnya.

Axiom Space mengoperasikan misi end-to-end ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, dan sedang mengembangkan penggantinya, Axiom Station – yang akan menjadi stasiun luar angkasa komersial pertama di dunia yang berada di orbit rendah Bumi.