Bagikan:

JAKARTA - Presiden AS, Joe Biden mengumumkan kemitraan luar biasa antara Amerika Serikat dan Jepang dalam program Artemis NASA pada Rabu 10 April, saat Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio berkunjung ke Amerika. Jepang akan menjadi negara non-AS pertama yang mendaratkan manusia di permukaan bulan.

Dalam misi Artemis III yang dijadwalkan pada tahun 2026, sepasang astronot Jepang akan bergabung dengan NASA. Salah satunya akan menjadi yang pertama dari luar Amerika Serikat yang menginjakkan kaki di bulan.

Kishida menyambut baik pengumuman ini sebagai 'prestasi besar,' menyatakan bahwa Jepang akan menyediakan rover yang sangat penting untuk membangun habitat bulan.

Jepang, yang pada bulan Januari menjadi negara kelima yang berhasil mendaratkan wahana antariksa di bulan dengan misi Smart Lander for Investigating Moon (SLIM), akan mengirimkan dua astronot bersama misi Artemis III NASA. Namun, hanya satu yang akan menginjakkan kaki di bulan.

"Pasangan astronot Jepang akan bergabung dengan misi Amerika di masa depan, dan satu di antaranya akan menjadi yang pertama bukan warga Amerika yang mendarat di bulan," kata Biden dalam konferensi pers dengan Kishida.

Program Artemis NASA bertujuan untuk kembali mengirim manusia ke Bulan untuk pertama kalinya dalam lebih dari 50 tahun, serta membangun kehadiran berkelanjutan di bulan sebelum misi potensial ke Mars.

Jepang akan menyediakan rover yang dapat dipresurisasi, sehingga astronot dapat menjelajahi area di sekitar Kutub Selatan bulan selama periode yang lebih lama.

Kemitraan antara Amerika dan Jepang dalam sektor luar angkasa telah terjalin selama bertahun-tahun, terutama dalam kolaborasi operasi di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Dengan demikian, langkah ini diharapkan dapat membuka jalan bagi penjelajahan luar angkasa yang lebih maju serta mendukung tujuan bersama untuk eksplorasi bulan oleh astronot Jepang dan Amerika secara bersama-sama.